Memahami 2 Contoh Biaya Tenaga Kerja dan Unsur yang Perlu Dihitung

Table of Contents

Bisnis yang kamu jalankan tentu membutuhkan tenaga kerja untuk kelancaran proses usahanya. Pertimbangan dalam rekrutmen karyawan tentunya tidak hanya berdasarkan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Kamu juga perlu menghitung biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membayar upah mereka. Ada dua contoh biaya tenaga kerja yang wajib masuk dalam penghitungan, yakni biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung.

Apa perbedaan antara biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung? Bagaimana cara menghitung biaya tenaga kerja yang dibutuhkan? Untuk mengetahui jawabannya, simak artikel ini sampai selesai!

Pengertian Biaya Tenaga Kerja

contoh biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja merujuk pada segala bentuk pengeluaran untuk membayar para karyawan yang kamu pekerjakan di bisnismu. Secara langsung, biaya tenaga kerja dikenal sebagai istilah upah atau labour cost.

Istilah upah sebenarnya tidak sama dengan gaji. Upah adalah biaya yang dicatat sebagai pengeluaran untuk membayar tenaga kerja. Sedangkan gaji berarti pembayaran upah kepada tenaga kerja sesuai besaran dan periode waktu yang ditetapkan.

Baca juga: Sistem Kontrak Kerja: Pengertian & Jenisnya dalam Bisnis

Jenis Tenaga Kerja

Terdapat dua jenis tenaga kerja yang ada dalam lingkungan kerja, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Sebelum membahas tentang biayanya, mari kita simak perbedaan antara keduanya di bawah ini.

1. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung merupakan karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Jadi, biaya tenaga kerja langsung merupakan pengeluaran berupa imbalan terhadap kinerja yang telah diberikan oleh tenaga kerja langsung.

Contoh tenaga kerja langsung adalah koki, karyawan yang bekerja mengemas produk, food quality control, dan sejenisnya. Untuk bisnis yang bergerak di bidang jasa, tenaga kerja langsung juga turun tangan dalam melayani pelanggan.

2. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung merupakan karyawan yang tidak terlibat dalam penyediaan produk barang atau jasa. Mereka merupakan tenaga kerja yang mendukung kesuksesan sebuah bisnis sesuai dengan keahlian dan kompetensi yang dimilikinya.

Contohnya, karyawan di bidang administrasi, keuangan, keamanan, pemasaran, Human Resources Department (HRD), bahkan manajer toko.

Kendati disebut tenaga kerja tidak langsung, kamu tetap harus mengeluarkan biaya untuk membayar upah mereka. Baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung, keduanya sama-sama memerlukan biaya supaya proses bisnis berjalan lancar tanpa gangguan. Tenaga kerja tidak langsung justru diperlukan untuk menunjang pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan produksi.

Baca juga: Rekrutmen Internal dan Eksternal: Definisi dan Kelebihannya

Unsur Apa Saja Yang Harus Dimasukkan Sebagai Cost Tenaga Kerja?

Ketika perusahaan menghitung biaya tenaga kerja, ada beberapa unsur atau komponen yang harus dimasukkan untuk mencerminkan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tenaga kerja. Berikut adalah unsur-unsur utama yang harus dimasukkan sebagai cost tenaga kerja:

1. Gaji dan Upah

Ini adalah pembayaran langsung kepada karyawan berupa gaji bulanan atau upah per jam.

2. Insentif, Bonus dan Tunjangan

Pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas kinerja yang baik atau pencapaian target tertentu. Tunjangan dapat mencakup tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, tunjangan pendidikan, dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada karyawan.

3. Pajak dan Asuransi

Pajak penghasilan karyawan dan pemotongan lainnya yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah. Biaya asuransi kesehatan, jiwa, atau asuransi lainnya yang diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari paket manfaat.

4. Biaya Pelatihan dan Pengembangan

Biaya pelatihan karyawan dan pengembangan keterampilan yang meningkatkan kinerja mereka dalam pekerjaan.

5. Biaya Rekrutmen

Biaya yang terkait dengan proses rekrutmen dan seleksi karyawan baru, termasuk biaya iklan lowongan kerja, biaya tes, dan biaya wawancara.

6. Jaminan Sosial

Kontribusi yang harus dibayarkan oleh perusahaan ke program keamanan sosial, seperti program pensiun dan dana kesejahteraan karyawan.

7. Biaya Pengelolaan Tenaga Kerja

Biaya administratif yang terkait dengan manajemen tenaga kerja, termasuk biaya sistem manajemen sumber daya manusia (HRIS) dan biaya personel departemen HR.

8. Biaya Perjalanan dan Akomodasi

Biaya yang terkait dengan perjalanan dinas karyawan, termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan tunjangan makan.

9. Biaya Lain-lain

Biaya-biaya lainnya yang terkait dengan tenaga kerja, seperti biaya kecelakaan kerja, biaya pelatihan keselamatan, dan biaya kesehatan dan keselamatan kerja.

Menghitung total biaya tenaga kerja dengan memperhitungkan semua unsur di atas membantu perusahaan memahami dan mengelola anggaran sumber daya manusia dengan lebih efektif.

Baca juga: Pahami 8 Cara Mengatasi Turnover Karyawan dan Dampaknya bagi Perusahaan

Contoh Biaya Tenaga Kerja

Setelah memahami tenaga kerja langsung dan tidak langsung, sekarang saatnya menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk mengupah mereka. Perhatikan penjelasan di bawah ini serta contoh soal yang diberikan.

1. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung. Kamu bisa menghitung berdasarkan jumlah unit barang atau pelayanan jasa yang dilakukan atau berdasarkan jam kerja mereka. Berikut penjelasan lengkapnya:

a. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Berdasarkan Unit

BTKL per Unit = Upah per unit x Jumlah Unit yang Diproduksi

Contoh penghitungan: Restoran Sehat Sejahtera mempekerjakan Mona untuk memasak menu makanannya. Mona mendapatkan upah Rp2.000 untuk setiap unit makanan yang dimasaknya. Dalam satu hari, Mona bisa menghasilkan 250 unit makanan. Berapa biaya tenaga kerja untuk membayar upah Mona?

BTKL per Unit = Rp2.000 x 250 = Rp500.000

b. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Berdasarkan Jam Kerja

BTKL per Jam = Upah per jam x Lama Waktu Pekerjaan

Contoh penghitungan: Restoran Sehat Sejahtera juga mempekerjakan Awang untuk membungkus makanan. Upah per jam yang diterima Awang adalah Rp50.000. Awang bekerja selama 8 jam setiap shift-nya, jadi berapa biaya tenaga kerja yang dikeluarkan?

BTKL per Jam = Rp50.000 x 8 = Rp400.000

StaffAny

2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung (BTKTL) memerlukan mekanisme penghitungan yang berbeda daripada tenaga kerja langsung. Berikut beberapa langkah penghitungan BTKTL serta contohnya:

a. Identifikasi jumlah jam kerja karyawan tenaga kerja tidak langsung untuk memulai penghitungannya. Catat jumlah jam kerja karyawan di setiap departemen untuk memisahkan jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan tugas di luar kegiatan produksi.

b. Dari total jam kerja mereka, kurangi dengan waktu istirahat yang diambil. Waktu istirahat harus dihitung sebagai bagian dari paket kompensasi yang akan mereka terima. Waktu istirahat juga mencakup cuti sakit atau izin karena mengikuti pelatihan yang dibayar atas nama perusahaan.

c. Kalikan total jam kerja dengan upah per jam yang diterima. Hasil penghitungannya merupakan total biaya tenaga kerja tidak langsung yang kamu bayarkan untuk satu karyawan.

Sebagai contoh, Restoran Sehat Sejahtera mempekerjakan 3 orang tenaga kerja di bagian administrasi. Total jam kerja mereka dalam satu hari adalah 8 jam dengan waktu istirahat selama 1 jam. Upah per jam yang mereka terima sebesar Rp100.000. Berapa total biaya tenaga kerja tidak langsung yang harus dibayarkan setiap harinya?

BTKTL = (jumlah jam kerja – jumlah jam istirahat) x upah per jam x jumlah karyawan

BTKTL = (8-1) x Rp100.000 x 3 = Rp2.100.000

Bagaimana? Apakah kamu sudah memahami cara penghitungan dan contoh biaya tenaga kerja yang disebutkan dalam artikel ini? Sebagai pengusaha di bidang retail atau food and beverages (F&B), jam kerja merupakan komponen penghitungan upah yang sering digunakan.

Tentunya kamu memerlukan data yang akurat mengenai jam kerja karyawan secara faktual supaya bisa mendapatkan penghitungan yang sesuai dengan datanya.

Gunakan fitur timesheet harian kerja dari StaffAny untuk membantu penghitungan upah setiap jam karyawanmu. StaffAny menerapkan sistem smart timesheet sehingga mengurangi segala bentuk kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dalam melakukan absensi mereka, seperti clock-in lebih awal hanya untuk mendapatkan upah lembur. Hubungi kami segera untuk informasi lebih lanjut sekaligus mencoba versi free trial StaffAny.

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment