Proses Rekrutmen: Pengertian, Tujuan, dan Proses

Table of Contents

Proses rekrutmen adalah proses yang dilakukan oleh semua perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten untuk kebutuhan bisnis. Dalam melakukan proses ini, sebuah perusahaan memiliki kriteria tersendiri yang harus dipenuhi. Namun, kamu harus hati-hati, apabila proses rekrutmen dilakukan dengan cara yang tidak benar, sebuah perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak sedikit di masa yang akan datang. 

Oleh karena itu, pada artikel ini StaffAny akan menjelaskan secara lengkap pengertian, tujuan, serta proses rekrutmen yang wajib untuk kamu ketahui sebagai seorang pemilik bisnis.. Mari kita simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Proses Rekrutmen

Proses rekrutmen mengacu pada serangkaian langkah atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk menarik, memilih, dan merekrut calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses ini dimulai dari identifikasi kebutuhan jabatan atau posisi yang kosong hingga menyambut karyawan baru yang berhasil direkrut.

Baca juga: Rekrutmen Internal dan Eksternal: Definisi dan Kelebihannya

Tujuan Proses Rekrutmen

proses rekrutmen adalah, Proses Rekrutmen: Pengertian, Tujuan, dan Proses

Pada dasarnya, proses rekrutmen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) perusahaan agar dapat beroperasi dengan efektif dan efisien. Proses ini juga bertujuan untuk menemukan individu yang memiliki kualifikasi, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditawarkan. Tujuan dari proses rekrutmen antara lain:

1. Mendapatkan Calon Karyawan Berkualitas

Proses rekrutmen dilakukan untuk menarik individu yang memiliki kualifikasi dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan dapat berkontribusi secara positif.

2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Organisasi

Merekrut karyawan yang tepat memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya. Karyawan yang berkualitas akan mampu menjalankan tugas dengan baik, meningkatkan produktivitas, dan mencapai tujuan perusahaan.

3. Membangun Tim Kerja yang Solid

Proses rekrutmen juga bertujuan untuk membentuk tim kerja yang solid dan harmonis. Pemilihan karyawan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan dapat berkolaborasi dengan baik dapat membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.

4. Meningkatkan Citra Perusahaan

Proses rekrutmen yang profesional dan transparan dapat membantu meningkatkan citra perusahaan di mata calon karyawan dan masyarakat luas. Perusahaan yang dianggap memiliki proses rekrutmen yang adil dan terbuka cenderung lebih menarik bagi individu yang potensial.

Baca juga: Pahami Apa Itu Screening Kerja, Manfaat, dan Tahapannya

Langkah-Langkah Proses Rekrutmen

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses rekrutmen:

1. Identifikasi Kebutuhan Jabatan atau Posisi

Langkah pertama dalam proses rekrutmen adalah mengidentifikasi kebutuhan jabatan atau posisi yang harus diisi. Perusahaan perlu memahami persyaratan pekerjaan, tanggung jawab, kualifikasi, dan kompetensi yang diperlukan untuk posisi tersebut.

2. Publikasi Lowongan Kerja

Setelah kebutuhan jabatan atau posisi teridentifikasi, perusahaan harus mempublikasikan lowongan kerja tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui media online, media cetak, atau platform rekrutmen. Deskripsi pekerjaan yang jelas dan komprehensif harus disertakan dalam pengumuman lowongan kerja.

3. Tinjau Lamaran yang Telah Masuk

Langkah selanjutnya adalah meninjau lamaran yang telah masuk dari para pelamar. Pada tahap ini, departemen HR atau pihak yang bertanggung jawab akan mengevaluasi CV, surat lamaran, dan dokumen lainnya yang dikirimkan oleh pelamar. Mereka akan melakukan penyaringan awal berdasarkan kualifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan.

4. Lakukan Wawancara dengan Kandidat Berkompeten

Setelah melakukan penyaringan, kandidat-kandidat yang memenuhi persyaratan akan diundang untuk mengikuti tahap wawancara. Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk lebih memahami kemampuan, pengalaman, kepribadian, dan motivasi calon karyawan. Wawancara dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti wawancara langsung, wawancara telepon, atau wawancara video.

5. Pilih Kandidat Karyawan yang Paling Berkualitas

Setelah melalui tahap wawancara, pihak HR atau tim rekrutmen akan mengevaluasi kandidat-kandidat yang telah diwawancarai. Berdasarkan penilaian dan pertimbangan yang mendalam, mereka akan memilih kandidat karyawan yang dianggap paling berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Keputusan ini dapat melibatkan beberapa tahap seleksi, seperti tes kemampuan, asesmen, atau verifikasi referensi.

6. Negosiasi Gaji dan Tanggal Mulai Bekerja

Setelah calon karyawan dipilih, tahap selanjutnya adalah melakukan negosiasi mengenai gaji dan tanggal mulai bekerja. Pihak HR atau manajer akan menawarkan paket gaji dan fasilitas kerja kepada calon karyawan. Pada tahap ini, negosiasi dapat terjadi untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.

7. Sambut Karyawan Baru

Setelah kesepakatan gaji dan tanggal mulai bekerja tercapai, langkah terakhir dalam proses rekrutmen adalah menyambut karyawan baru. Perusahaan harus mempersiapkan proses onboarding, yaitu memberikan orientasi kepada karyawan baru mengenai perusahaan, budaya kerja, aturan, serta memberikan pengenalan terhadap tim dan tugas yang akan diemban.

Baca juga: Apa Itu PKWT di Dunia Kerja dan Dasar Hukumnya? 

Jenis-jenis Metode Rekrutmen

Pada umumnya, terdapat dua metode rekrutmen yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu metode rekrutmen tertutup dan terbuka. Agar lebih jelas, mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

1. Metode Rekrutmen Tertutup

Yang dimaksud dengan metode rekrutmen tertutup adalah proses rekrutmen yang dilakukan dengan mencari calon karyawan dari internal perusahaan. Metode ini dapat dilakukan dengan cara demosi (penurunan jabatan) atau rotasi (perpindahan jabatan).

Cara demosi cukup jarang dilakukan perusahaan, kecuali karyawan tersebut benar-benar tidak mampu mengerjakan beban tugas yang diberikan, atau sudah melanggan peraturan perusahaan yang mengakibatkan terjadinya penurunan jabatan. Sedangkan cara rotasi biasa dilakukan perusahaan dengan langkah rotasi yaitu perpindahan jabatan pada level yang sama.

Metode rekrutmen tertutup memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan yang bisa menjadi pertimbangan kamu untuk mengadopsi metode ini. Berikut ini adalah keuntungan dan kekurangannya:

a. Keuntungan Metode Rekrutmen Tertutup

– Meningkatkan semangat kerja.

– Sangat jarang terjadi kesalahan dalam proses rekrutmen.

– Mendorong loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

– Memudahkan tim HRD dalam pengambilan keputusan.

– Biaya pelatihan yang lebih hemat.

– Mendorong pengembangan diri pada karyawan.

b. Kelemahan Metode Rekrutmen Tertutup

– Jumlah kandidat yang berpotensi cenderung sedikit.

– Untuk beberapa kasus, senioritas menjadi salah satu pertimbangan dalam promosi dan membuat karyawan lain tidak memiliki kesempatan untuk mengisi posisi yang kosong.

– Metode rekrutmen tertutup cenderung tidak cocok untuk digunakan pada posisi pekerjaan yang memerlukan kreativitas dan inovasi.

StaffAny

2. Metode Rekrutmen Terbuka

Pengertian metode rekrutmen terbuka adalah rekrutmen perusahaan yang dilakukan dengan mencari calon karyawan di luar lingkungan perusahaan (eksternal). Metode ini biasa digunakan pada perusahaan yang sedang melakukan ekspansi bisnis, karena kebutuhan tenaga kerja yang meningkat.

Rekrutmen terbuka dapat berasal dari:

– Pemasangan iklan lowongan pekerjaan melalui media offline atau online.

– Rekomendasi internal perusahaan

– Lembaga pemerintahan seperti dinas tenaga kerja 

– Perusahaan atau agensi penyedia jasa rekrutmen karyawan

– Lembaga pendidikan yang bekerja sama secara langsung dengan perusahaan terkait

a. Keuntungan Metode Rekrutmen Terbuka

– Perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang cocok untuk posisi pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan.

– Karyawan yang direkrut melalui metode ini cenderung memiliki persepsi, ide, dan cara baru dalam menyelesaikan tugas.

– Cocok untuk perusahaan yang sedang berkembang dan memerlukan banyak karyawan baru.

b. Kelemahan Metode Rekrutmen Terbuka

– Untuk beberapa kasus, dapat berpotensi menurunkan semangat kerja karyawan yang sudah ada.

– Menyebabkan kurang kompaknya karyawan lama dengan karyawan baru.

– Membutuhkan biaya yang lebih besar untuk membuat iklan lowongan kerja.

Proses mencari karyawan membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit. Potensi human error yang mengakibatkan pengulangan proses rekrutmen tentu akan menjadi sebuah kerugian yang cukup besar bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu, agar proses rekrutmen dapat lebih efektif, efisien, dan mengurangi potensi kesalahan data, maka bisnis tersebut perlu menggunakan Applicant Tracking System Online atau  ATS online dari StaffAny.

Fitur ini dapat membantumu menyaring kandidat pelamar kerja secara instan dan melacak setiap status lamaran yang masuk hanya dalam satu aplikasi. Tidak hanya itu, kamu juga bisa memasukkan daftar pertanyaan dan membuat format formulir lamaran sesuai kebutuhan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria. Tertarik untuk mencoba fitur ini? Hubungi kami sekarang juga via WhatsApp dan nikmati proses rekrutmen karyawan yang praktis dengan StaffAny!

StaffAny juga menyediakan Start Up Plan yang akan membantumu untuk menerapkan penggunaan sistem manajemen SDM sejak awal, sehingga bisnis akan berjalan lebih efektif dalam menangani karyawan yang lebih banyak nantinya. Tunggu apa lagi? Hubungi kami, dan dapatkan berbagai manfaat dari StaffAny untuk bisnismu sekarang juga!

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment