Memahami Experiential Marketing: Jenis, Keunggulan dan Tips Praktisnya

Table of Contents

Experiential marketing adalah suatu strategi yang sering digunakan untuk meningkatkan brand awareness sekaligus relasi dengan pelanggan. Penggunaan strategi pemasaran yang satu ini menjadi penting karena berdampak positif bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan tidak hanya memerlukan karyawan kompeten tetapi juga membutuhkan pelanggan yang setia. 

Itu sebabnya strategi experiential marketing diaplikasikan dalam perusahaan. Pada artikel ini kamu akan memahami lebih jauh informasi seputar experiential marketing. Mulai dari pengertian, pentingnya strategi ini, hingga tips-tips untuk menerapkannya. Kalau begitu tanpa berlama-lama lagi langsung saja simak informasinya di bawah ini. 

Pengertian Experiential Marketing Adalah

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa experiential marketing merupakan strategi pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan relasi dan brand awareness. Namun sebenarnya kamu bisa dengan mudah memahami strategi ini dari namanya. Istilah experiential marketing mengacu kepada strategi pemasaran yang memberikan pengalaman kepada para pelanggannya. 

Pengalaman yang dimaksud ialah perusahaan atau brand berusaha mengajak seluruh pelanggan untuk berpartisipasi dalam program yang dibuat. Hal ini nantinya akan memberikan kesan yang baik di mata dan hati pelanggan terkait produk suatu brand. Penerapan strategi ini ditujukan agar pelanggan tidak langsung melupakan produk tersebut. 

Partisipasi aktif serta pengalaman konsumen yang baik akan membentuk ikatan yang erat di antara kedua belah pihak.

Baca juga: Ternyata Inilah 4 Perbedaan Selling dan Marketing

Pentingnya Penerapan Experiential Marketing

pentingnya experiential marketing

Masih ragu dengan strategi experiential marketing? Coba perhatikan beberapa manfaat penerapannya berikut ini.

1. Meningkatkan Loyalitas Konsumen

Loyalitas konsumen sangat penting, karena tanpanya bisnis kamu tidak akan bisa bertahan. Setiap produk yang dibuat pasti memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tentu kamu tidak akan membuat produk dengan alasan iseng atau sembarangan, bukan? Jika hal ini yang kamu lakukan, maka sia-sia saja semua tindakan tersebut. 

Penerapan strategi experiential marketing telah terbukti efektif meningkatkan loyalitas konsumen. Interaksi dari giveaway atau campaign dapat menciptakan pelanggan yang setia dengan brand yang kamu bentuk.

Selanjutnya, konsumen yang setia tadi tentu memiliki insentif untuk melakukan pembelian ulang. Pembelian berulang inilah yang menguntungkan perusahaan. Tidak hanya dari segi profit tetapi juga kredibilitas brand di mata masyarakat.

2. Membangun Relasi yang Kuat dengan Pelanggan

Relasi kuat bisa terbangun karena kamu mengajak pelanggan untuk berpartisipasi aktif dalam program-program yang dibuat. Saat ini bahkan ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengajak pelanggan berinteraksi. Beberapa contohnya seperti: 

  • Melakukan live di berbagai media sosial dan e-commerce yang ada. 
  • Membuat campaign menarik dan kreatif yang diakhiri oleh pemberian hadiah. 
  • Membuat giveaway dalam rangka perayaan anniversary
  • Melakukan workshop atau pelatihan keterampilan.

Kamu dapat memanfaatkan acara-acara tersebut untuk berbincang mengenai produk atau kegemaran pelanggan. Di sini kamu juga bisa mendapatkan feedback atau melakukan follow up. Frekuensi perbincangan yang banyak tentu dapat membuat relasi semakin erat. 

3. Meningkatkan Brand Awareness

Peningkatan kredibilitas akibat naiknya jumlah pelanggan yang setia bisa berdampak baik bagi brand awareness. Umumnya pelanggan yang setia akan menceritakan pengalaman positif saat menggunakan produk brand kamu kepada teman-teman dan kerabat. Tujuannya satu yaitu supaya mereka merasakan pengalaman positif yang sama. Ini dia yang disebut sebagai word of mouth

Pada dasarnya kamu hanya perlu berfokus pada kualitas produk dan layanan yang untuk pelanggan. Ketika pelanggan merasakan puas maka mereka akan menjadi seorang pemasar secara sukarela. Jangan anggap remeh kekuatan word of mouth karena justru strategi inilah yang paling banyak memengaruhi keputusan pembelian seseorang. 

4. Menarik Perhatian Calon Konsumen

Selain untuk menarik hati dan pikiran konsumen yang sudah ada, strategi experiential marketing juga bisa digunakan untuk menarik perhatian calon konsumen baru. Pada umumnya, strategi pemasaran yang menerapkan konsep experiential marketing terbilang unik dan menarik.

Dengan cara promosi yang tepat, seperti menggelar event khusus, kamu bisa membuat orang-orang yang sebelumnya tidak tahu atau kurang tertarik dengan bisnismu lebih tertarik untuk mencoba produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Baca juga: Marketing Mix: Arti, Variable, dan Contohnya

Jenis-jenis Experiential Marketing

Apa saja contoh strategi experiential marketing? Ada workshop, seminar, giveaway, campaign di media sosial, product testing, factory tour, pop-up exhibition,dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis experiential marketing yang bisa kamu terapkan pada bisnismu.

1. Pameran Produk

Ingin meluncurkan produk baru? Perlu memberikan informasi mengenai rangkaian produk kepada konsumen? Daripada menghubungi konsumenmu satu persatu melalui email atau telepon, mengapa tidak menggelar acara pameran produk?

Dengan menggelar event pameran produk, konsumen akan tertarik untuk berinteraksi dan merasakan langsung produkmu. Tidak hanya demikian, kamu juga bisa mencari leads atau calon konsumen sekaligus membangun hubungan yang baik dengan mereka.

2. Seminar

Selanjutnya, kamu juga bisa menjalankan seminar sebagai bagian dari menerapkan strategi experiential marketing. Tidak hanya untuk mengedukasi konsumen akan suatu isu yang penting, seminar juga dapat membantu membangun hubungan dengan konsumen, membentuk koneksi dengan calon konsumen baru, dan menarik perhatian masyarakat secara umum.

Dahulu, seminar biasanya dilakukan secara offline dengan mengumpulkan peserta untuk mendengarkan seorang atau sekelompok pembicara. Tentu saja melakukan hal tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar.

Tetapi, jangan khawatir. Karena perkembangan teknologi yang pesat, sekarang kamu juga bisa menggelar seminar secara online, atau yang sering disebut sebagai webinar. Hanya dengan koneksi internet, mikrofon, dan kamera yang baik, kamu sudah bisa menggelar acara webinar yang menarik.

3.User-Generated Content

User-generated content (UGC) adalah konten yang dibuat oleh konsumen, baik dalam bentuk tulisan, gambar, video, suara, atau sebagainya. Mendukung pembentukan user-generated content dan menggunakannya dalam strategi pemasaran termasuk bentuk experiential marketing. Mengapa?

Menerima UGC menunjukkan bahwa brand Anda peduli dan mengapresiasi konsumen. Dengan begitu, konsumen pun akan merasa telah menjadi bagian dari brand Anda.

Baca juga: 9 Tips Market Penetration Strategy untuk Bisnismu

Tips Praktis Menerapkan Experiential Marketing

tips menerapkan experiantial marketing

Bagaimana? Tertarik menerapkannya dalam bisnis? Pastikan kamu sudah memahami dan mempelajari seluruh strategi experiential marketing sebelum menerapkannya. Pemahaman yang utuh akan membuat kamu lebih mudah mengaplikasikannya dalam bisnis. Namun jangan terburu-buru, ada beberapa tips praktis yang harus diketahui supaya hasil yang kamu dapatkan maksimal.

1. Menentukan Tujuan yang Jelas

Tujuan menjadi aspek penting tidak peduli strategi yang kamu gunakan. Tanpa adanya tujuan yang jelas sangat mustahil mendapatkan hasil maksimal. Jika tujuan tidak diketahui, lalu bagaimana kamu dapat menjalankan strategi? Masih bingung mendefinisikan tujuan bisnis kamu? Berikut beberapa contohnya.

  • Meningkatkan brand awareness.
  • Mendapatkan banyak konsumen baru.
  • Mengenalkan produk-produk baru.
  • Membuat pelanggan berpartisipasi dalam campaign.
  • Mempromosikan suatu produk tertentu. 
  • Meningkatkan penjualan.
  • Mendapatkan laba yang lebih besar. 

Jika kamu merasa tujuan yang sudah ada kurang spesifik maka coba pikirkan ulang dengan matang. Kamu bisa menggunakan contoh tujuan di atas sebagai panduan untuk melangkah maju. 

2. Tunjukan Keaslian Brand 

Relasi yang dibangun atas dasar kepalsuan tidak akan bertahan lama. Kebohongan yang berusaha kamu tutupi pasti “tercium” suatu hari nanti. Pelanggan bahkan bisa merasakan apakah kamu benar-benar asli atau hanya berpura-pura. Relasi yang dibangun atas dasar kepercayaan dan murni menunjukkan identitas brand dapat membuat hubungan bertahan lama. 

Identitas asli yang terus kamu tunjukkan di setiap kesempatan bisa membuat pelanggan menjadi setia. Kamu dapat menunjukkan keaslian brand melalui berbagai keunikan. Perlihatkan nilai dan manfaat yang bisa didapatkan pelanggan supaya mereka tertarik dan akhirnya mencintai brand kamu. 

3. Menggunakan Cerita Sebagai Alat Tambahan

Apakah kamu tahu bahwa dalam berbisnis ada aspek penting lain di samping produk dan layanan? Benar! Kamu harus memiliki cerita menarik untuk disajikan kepada pelanggan. Informasi apa yang bisa diceritakan? Kamu dapat menggunakan cerita perjalanan bisnis dari awal hingga saat ini. Tidak harus detail serta panjang karena dapat membuat pelanggan bosan. Ambil bagian-bagian penting dan kemas sedemikian rupa hingga menjadi alur cerita menarik.

4. Dorong Social Sharing

Masih ingat bahwa strategi ini menciptakan pengalaman bagi para pelanggan? Hal ini bisa kamu praktikkan dengan cara mendorong social sharing. Maksudnya ialah kamu dapat menggunakan berbagai media yang ada sebagai wadah bagi pelanggan untuk berinteraksi dan berpartisipasi. Kamu bisa menggunakan hashtag, campaign, atau posting story dan feeds

5. Melakukan Follow Up

Ambil waktu sejenak untuk melakukan follow up selama penerapan strategi experiential marketing. Bagaimana caranya? Kamu bisa berbincang dengan beberapa orang saat workshop berlangsung. Sambil menanyakan kebutuhan terkait workshop, tanyakan juga hobi atau kesukaan mereka dari produk brand kamu. 

Selama live, kamu bisa menanyakan kabar sekaligus menjelaskan produk yang menjadi kebutuhan pelanggan. Ketika acara sudah berakhir bukanlah alasan untuk tidak melakukan follow up. Kamu masih bisa mengirim pesan baik melalui e-mail, media sosial atau nomor pribadi. Gunakan juga kesempatan ini sebagai ruang untuk meminta feedback terkait produk dan layanan. 

Experiential marketing adalah strategi cerdas untuk meningkatkan pendapatan bisnis sambil membangun relasi. Relasi kuat akan berdampak pada penjualan dan kredibilitas brand. Kamu membutuhkan komunikasi yang efektif dengan seluruh karyawan supaya bisa melakukannya secara maksimal. Bagaimana caranya? Mulailah dengan menggunakan aplikasi HRD dari StaffAny. 

Aplikasi HRD StaffAny memberikan kamu kemudahan dalam penjadwalan, absen, dan informasi yang harus diketahui seluruh karyawan. Punya sistem pergantian kerja beberapa waktu dalam sehari atau shift? Tenang saja karena StaffAny sudah dilengkapi dengan semua fitur yang kamu butuhkan. Penasaran bagaimana aplikasi ini membuat pekerjaan administrasi lebih efektif? Langsung saja mengunjungi website StaffAny dan coba Start Up Plan sekarang! 

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment