Nampaknya masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu startup unicorn. Padahal, di Indonesia sendiri, istilah startup unicorn sendiri telah banyak digunakan semenjak beberapa tahun lalu. Sudah ada banyak startup yang menyandang status unicorn di Indonesia, dimulai oleh gojek pada tahun 2016.
Melalui artikel ini, kamu akan mendapatkan penjelasan lengkap mengenai apa itu startup unicorn. Selain itu, kamu juga akan dapat mengetahui apa saja karakteristik startup unicorn. Yuk simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Ketahui Apa Itu Startup Digital dan Perkembangannya di Indonesia
Apa Itu Startup Unicorn?
Dalam dunia bisnis, istilah unicorn mengacu pada perusahaan startup swasta atau milik pribadi yang bernilai lebih dari US$1 miliar (1 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar 14/15 triliun rupiah). Status unicorn merupakan prestasi langka yang sulit sekali untuk didapatkan oleh perusahaan startup.
Untuk mendapatkan status unicorn, perusahaan startup harus memiliki ide yang inovatif, visi yang jelas untuk pertumbuhannya, rencana bisnis yang solid, serta cara yang efektif dan efisien untuk menyampaikan pesan mereka kepada pemodal ventura (venture capitalist) dan investor swasta. Sejak Juni 2022, CBS Insight merilis bahwa sudah ada lebih dari 1000 startup unicorn yang ada di seluruh dunia, dan 11 di antaranya berasal dari Indonesia.
Istilah unicorn sendiri diciptakan oleh Aileen Lee, pendiri dari Cowboy Ventures. Lee pertama kali menulis tentang unicorn dalam artikelnya pada tahun 2013, “Welcome to the Unicorn Club: Learning from Billion-Dollar Startups,” untuk menjelaskan startup yang bergerak di bidang perangkat lunak yang mencapai valuasi US$1 miliar. Berdasarkan data dari Lee, startup yang mencapai valuasi tersebut hanya sebesar 0,07% saja semenjak tahun 2000-an.
Apabila sebuah perusahaan startup milik pribadi sudah memiliki valuasi sebesar US$10 miliar, maka status unicorn mereka akan diganti menjadi decacorn. Sementara itu, beberapa perusahaan startup milik pribadi yang memiliki valuasi hingga US$100 miliar akan mendapatkan status centicorn atau hectocorn. Lebih lanjut lagi, ada istilah superunicorn yang digunakan pada perusahaan startup milik pribadi dengan nilai valuasi mencapai US$1 triliun.
Baca juga: Memahami Pengertian dan Tujuan Utama Lean Startup
4 Karakteristik Startup Unicorn
Pada dasarnya, status unicorn akan diberikan kepada setiap startup milik pribadi yang memiliki nilai valuasi hingga US$1 miliar. Jadi, seluruh perusahaan startup milik pribadi dengan nilai valuasi hingga US$1 miliar dapat dikatakan sebagai startup unicorn.
Walaupun begitu, ada beberapa karakteristik yang membedakan startup unicorn ini dengan startup biasa. Karakteristik-karakteristik ini adalah yang membuat mereka dapat mencapai kesuksesan tersebut. Berikut ini adalah beberapa karakteristik unicorn startup.
1. Memiliki Inovasi Hebat
Sebagian besar unicorn startup selalu memiliki inovasi hebat yang mengubah bidang atau industri di mana mereka bergerak. Sebagai contoh, gojek telah melakukan inovasi di mana orang-orang dapat dengan mudah mendapatkan transportasi hanya dari smartphone saja. Selain itu, gojek juga selalu melakukan inovasi lanjutan, seperti dengan menghadirkan gofood untuk mempermudah orang-orang memesan makanan.
Sebuah perusahaan startup sangat bergantung kepada dana pribadi milik pendirinya dan investor untuk modal. Pendiri startup tentu tidak memiliki uang yang sangat banyak yang dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan startup harus memiliki inovasi yang hebat agar dapat menarik modal dari investor.

2. Menjadi yang Pertama
Seluruh perusahaan startup unicorn selalu menjadi yang pertama di industrinya. Menjadi yang pertama di sini berarti mereka adalah perusahaan pertama yang melakukan sesuatu, pertama menciptakan inovasi baru atau dapat bersaing dan berada di posisi terdepan dalam industrinya.
Perusahaan startup unicorn dapat menjadi pembeda di industrinya; mereka dapat menciptakan perubahan dalam cara orang-orang melakukan sesuatu. Perusahaan startup unicorn akan selalu menciptakan inovasi baru agar mereka dapat tetap menjadi yang pertama di industrinya dan berkembang lebih jauh lagi.
Baca juga: Inilah Struktur Organisasi F&B Service Beserta Tugas Masing-Masing
3. Bergerak di Bidang Teknologi
Mayoritas perusahaan startup unicorn bergerak di bidang teknologi, atau menggabungkan bidang lain dengan teknologi. Sebagai contoh, gojek menggabungkan bidang transportasi dengan bidang teknologi untuk memudahkan orang-orang mendapatkan transportasi hanya melalui smartphone mereka.
Baca juga: Mengenal Struktur Organisasi Perusahaan Startup bidang F&B
4. Berfokus Pada Konsumen
Lebih dari 50% perusahaan startup unicorn memfokuskan dirinya untuk menjual produk terhadap konsumen, atau merupakan perusahaan B2C (Business-to-Consumer). Biasanya, sebuah startup unicorn memiliki tujuan awal untuk menyederhanakan sesuatu dan membuat konsumen makin mudah melakukan dalam melakukan sesuatu.
Selain itu, startup unicorn juga berusaha untuk selalu menjaga harga dari produk atau layanan yang mereka sediakan untuk selalu terjangkau bagi seluruh kalangan konsumen. Sebagai contoh, Spotify mempermudah orang-orang untuk mendengarkan musik, dan menyediakan fitur gratis yang dapat digunakan oleh semua orang.
Baca juga: Mengenal Definisi dan Tujuan Komunikasi Bisnis
11 Startup Unicorn di Indonesia
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada 11 startup unicorn yang berbasis di Indonesia. Mari simak data lengkapnya di bawah ini!
No. | Nama Perusahaan | Valuasi (US$ miliar) | Tanggal Valuasi | Industri |
1. | J&T Express | 20 | Juni 2022 | Logistik |
2. | Traveloka | 3 | Januari 2017 | Travel |
3. | OVO | 2,9 | Maret 2019 | Teknologi Keuangan |
4. | Akulaku | 2 | Februari 2022 | Teknologi Keuangan |
5. | Kopi Kenangan | 1+ | Desember 2021 | Toko Kopi |
6. | Ajaib | 1+ | Oktober 2021 | Teknologi Keuangan |
7. | JD.ID | 1+ | Mei 2019 | E-Commerce |
8. | Tiket.com | 1+ | Desember 2021 | Travel |
9. | Kredivo | 1+ | Januari 2022 | Teknologi Keuangan |
10. | Blibli | 1+ | Desember 2021 | E-Commerce |
11. | Xendit | 1+ | September 2021 | Teknologi Keuangan |
Selain 11 perusahaan startup di atas, Indonesia sebelumnya memiliki tiga perusahaan startup lain yang pernah memiliki status unicorn, yaitu: gojek, Tokopedia, dan Bukalapak.
- Gojek dan Tokopedia kehilangan status unicorn mereka ketika melakukan merger pada tahun 2021 menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
- Bukalapak kehilangan status unicorn mereka ketika melakukan IPO (Initial Public Offering) pada tahun 2021.
Baca juga: 15 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Ingin mengikuti jejak 11 perusahaan startup di atas? Bagaimana jika memulai terlebih dahulu dengan mentransformasikan seluruh kegiatan karyawan secara digital menggunakan software HRD StaffAny. Kami menyediakan berbagai macam fitur yang dapat mempermudah pekerjaan, seperti absensi online, timesheet, hingga pengajuan cuti. Yuk, gunakan aplikasi StaffAny sekarang juga!

StaffAny merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada bidang HR. Kami percaya proses digitalisasi HR untuk beragam kebutuhan industri ritel sangat berperan dalam proses percepatan bisnis dan menjaga kualitas produk.