Mengenal Struktur Organisasi Perusahaan Startup beserta Peran Masing-Masing

Table of Contents

Banyak hal yang harus kamu persiapkan untuk membangun perusahaan start-up alias perusahaan rintisan apapun bidang bisnisnya. Persiapan tersebut bukan hanya modal atau ide produk yang akan dibuat, tapi juga diperlukan rancangan struktur perusahaan agar setiap karyawan bisa memahami peran dan posisinya dengan baik.

Mengapa struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam perusahaan start-up atau rintisan? Apa saja jabatan atau peran yang harus ada dalam struktur organisasi? Temukan jawaban lengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Struktur Organisasi

Ada baiknya kamu memahami apa itu struktur organisasi dan fungsinya terlebih dahulu. Struktur organisasi merupakan grafik yang menggambarkan hierarki atau peran beberapa orang yang terlibat dalam organisasi atau perusahaan.

Grafik ini terdiri dari beberapa komponen seperti jabatan, pembagian kerja, dan cara mengoordinasi pembagian tugas dalam perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan struktur organisasi agar bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada masa depan.

Ciri utama struktur organisasi yang baik yaitu harus menunjukkan spesialisasi dalam setiap fungsi pekerjaannya. Artinya, kamu harus membuat struktur organisasi yang terdiri dari nama karyawan, jabatan, dan alur kerja dan komunikasinya.

Baca juga: 4 Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi & Solusinya

Manfaat Struktur Organisasi bagi Perusahaan Startup

Meskipun organisasi perusahaan start-up adalah perusahaan yang baru merintis, namun membuat struktur organisasinya tetap sangat penting. Struktur organisasi perusahaan start-up ini mencakup kedudukan, fungsi, tanggung jawab, hak dan kewajiban dari setiap individu di dalam divisi ataupun departemen terkait agar nantinya perusahaan bisa berjalan lebih efisien dan lebih efektif.

Lantas, apa saja fungsi dan manfaat struktur organisasi dalam perusahaan start-up? Berikut beberapa di antaranya:

1. Menentukan Tugas dan Tanggung Jawab

Struktur organisasi dapat membantu menentukan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan dalam perusahaan start-up. Hal ini akan memungkinkan karyawan untuk fokus pada pekerjaan mereka dan menghindari tumpang tindih tugas yang dapat menghambat produktivitas.

2. Mengatur Alur Komunikasi

Struktur organisasi juga dapat membantu mengatur alur komunikasi antara karyawan dan manajemen perusahaan start-up. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, karyawan dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan atasan mereka dan mendapatkan bantuan atau dukungan yang diperlukan.

3. Meningkatkan Efektivitas Operasional Perusahaan Startup

Dengan adanya struktur organisasi yang efektif dapat membantu meningkatkan efektivitas operasional perusahaan start-up dan juga memastikan bahwa setiap bagian dalam organisasi perusahaan dapat beroperasi dengan efektif dan saling terkait satu sama lain.

4. Mengelola Risiko

Struktur organisasi juga dapat membantu perusahaan start-up dalam mengelola risiko. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, perusahaan start-up dapat memastikan bahwa tiap risiko dapat diidentifikasi dan dikelola secara proporsional.

5. Meningkatkan Fleksibilitas

Struktur organisasi yang tepat juga dapat meningkatkan fleksibilitas perusahaan start-up. Dalam struktur organisasi yang fleksibel, perusahaan start-up dapat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat.

Baca juga: Memahami Pengertian dan Tujuan Utama Lean Startup

Singkatnya, struktur organisasi yang baik dan efektif sangat penting bagi perusahaan start-up karena dapat membantu meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Selain itu, perusahaan start-up dapat mengelola risiko, meningkatkan fleksibilitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

Struktur organisasi juga harus dicantumkan dalam business plan atau proposal bisnis ketika kamu hendak mengajukan pendanaan. Investor pasti memberikan pendanaan kepada perusahaan start-up dengan struktur organisasi yang jelas.

fitur

Komposisi Struktur Organisasi Perusahaan Start-up

Perusahaan start-up yang baru terbentuk umumnya hanya memiliki sedikit karyawan dan struktur organisasi yang relatif ramping. Namun seiring perkembangannya, maka struktur organisasi startup akan lebih kompleks lagi dan memerlukan pemasaran yang lebih luas.

Dalam buku StartupPedia yang dikarang oleh Anis Uzzaman, bahwa setidaknya ada 6 posisi inti yang perlu ada dalam struktur organisasi startup. Apa sajakah itu? berikut nama jabatan, sekaligus perannya secara umum di dalam struktur organisasi perusahaan startup.

1. CEO (Chief Executive Officer)

Hampir setiap jenis perusahaan memiliki CEO, bukan hanya perusahaan start-up saja. CEO berperan penting dalam merancang visi dan misi perusahaan yang matang serta strategi yang harus dilakukan agar bisnisnya bisa berkembang. Selain itu, CEO juga harus menjaga hubungan baik dengan beberapa pihak eksternal, terutama investor.

CEO juga menentukan segmentasi atau target pasar, produk yang ingin dibuat, dan memutuskan Unique Selling Points (USP) dari produk makanan atau minuman yang dijual agar lebih menonjol daripada kompetitornya.

2. COO (Chief Operating Officer)

Posisi berikutnya adalah COO yang bertanggung jawab atas operasional perusahaan sehari-hari dan menjamin bahwa semua sistem, proses, dan kegiatan bisnis berjalan dengan lancar. COO tentu saja merupakan orang yang sering berkordinasi dengan CEO dalam menjalankan strategi dan visi perusahaan.

Selain itu, COO harus berfokus pada meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dia harus merumuskan strategi untuk mempercepat proses bisnis dan mengurangi biaya operasional perusahaan startup.

3. CFO (Chief Financial Officer)

Berikutnya adalah CFO (Chief Financial Officer) yang bertanggung jawab atas manajemen keuangan perusahaan. Dia mengawasi seluruh proses mulai dari perencanaan, penganggaran hingga laporan pengelolaan keuangan perusahaan.

Seorang CFO juga harus memastikan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang cukup untuk membiayai operasional dan memenuhi kewajiban keuangan perusahaan. Dia harus memastikan bahwa semua kegiatan bisnis terkait dengan pengeluaran dan penerimaan uang tercatat dengan baik dan sesuai dengan rencana keuangan perusahaan.

4. CTO (Chief Technology Officer)

Selanjutnya adalah posisi CTO (Chief Technology Officer). Dialah yang bertanggung jawab atas pengembangan produk dan teknologi perusahaan. Dia memastikan bahwa produk yang dikembangkan berkualitas tinggi, inovatif, dan relevan dengan pasar.

Seorang CTO harus mengawasi penelitian dan pengembangan produk perusahaan, dan memastikan bahwa perusahaan memiliki produk dan teknologi terbaru yang dapat membantu memenuhi kebutuhan pelanggan.

5. CMO (Chief Marketing Officer)

Posisi berikutnya adalah CMO. Seorang Chief Marketing Officer akanbertanggung jawab atas strategi pemasaran perusahaan. Dia memimpin tim pemasaran dan memastikan bahwa produk dan layanan perusahaan dikenal di pasar dan dicari oleh pelanggan.

CMO juga bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan brand/merek perusahaan, termasuk perencanaan merek dan identitas merek. Dan yang terpenting CMO harus mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan dan memastikan bahwa mereka merasa puas dengan produk dan layanan perusahaan.

6. CPO (Chief People Officer)

Posisi terakhir adalah CPO yang bertanggung jawab atas sumber daya manusia perusahaan. Dia memastikan bahwa perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas dan membantu menjaga budaya kerja yang positif di perusahaan.

Selain itu, seorang CPO bertanggung jawab untuk mengembangkan karyawan agar dapat mencapai potensi penuh mereka. Dia harus menetapkan program pelatihan dan pengembangan yang efektif serta membantu karyawan dalam mengembangkan keterampilan mereka.

Baca juga: Inilah 7 Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan

Kehadiran enam tim inti ini sangat memegang peranan yang penting dalam menjalankan perusahaan startup dengan optimal. Mereka bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih besar dan lebih sukses.

Membuat struktur organisasi saja tidak cukup untuk memastikan bahwa setiap karyawan menjalankan tugas dengan baik. Kamu juga membutuhkan StaffAny yang memiliki fitur laporan real-time untuk memantau kinerja mereka. Untuk perusahaan baru, kamu bisa mencoba Startup Plan yang sudah memuat banyak fitur, seperti clock-in/clock-out, penjadwalan, laporan absensi, manajemen cuti, hingga laporan penggajian.

Kamu pun bisa mencoba EngageAny untuk meningkatkan loyalitas karyawan yang bekerja di perusahaan start-up mu. Produk ini bisa menjadi cara menarik karena kamu bisa memberikan poin sebagai bentuk rewards atas prestasi yang dilakukan oleh karyawan.

Tertarik untuk mencoba semua layanan kami? Hubungi kami sekarang juga melalui WhatsApp dan ceritakan mengenai kebutuhan perusahaan start-up kamu kepada StaffAny.Semoga artikel ini bisa membantu kamu membuat struktur organisasi perusahaan start-up, ya!

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment