Mengenal Perbedaan Insentif dan Bonus

Table of Contents

Pernahkah kamu mempertimbangkan untuk memberikan insentif kepada karyawan? Jika belum, cobalah untuk mewujudkan langkah tersebut. Pasalnya, pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan begitu positif. Namun, pastikan kamu memang memiliki tujuan yang jelas di balik pemberian insentif. 

Sebenarnya, apakah insentif itu? Apa saja jenis pemberian yang bisa digolongkan sebagai insentif? StaffAny akan mengupas tuntas tentang insentif selengkapnya dalam artikel ini. Simak sampai selesai, yuk.

Memahami Pengertian Insentif

Pengertian Insentif

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencatat pengertian insentif sebagai tambahan penghasilan berupa uang, barang, dan sebagainya. Artinya, insentif bukan bagian dari gaji pokok atau upah bulanan. Pemberian insentif dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja dalam diri karyawan.

Perbedaan insentif dan gaji pokok bisa dilihat dari kewajiban pemberiannya. Gaji pokok merupakan kewajiban perusahaan kepada karyawan yang harus ditunaikan setiap bulannya. Sebaliknya, insentif tidak wajib dan hanya diberikan sebagai bentuk stimulus karena ada tujuan tertentu, salah satunya meningkatkan motivasi karyawan.

Insentif merupakan bagian reward atau imbalan. Reward adalah segala bentuk pemberian kepada karyawan karena mereka berhasil mencapai target, memberikan hasil kerja yang sempurna, mau mengambil peran penting, dan sebagainya.Perusahaan bisa memberikan dalam bentuk uang, barang, atau jenis benefit lainnya.

Baca juga: 5 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Apa Saja yang Termasuk Insentif?

Insentif bisa diberikan dalam bentuk apa saja, tergantung kebijakan perusahaan. Pemberian insentif dapat digolongkan dalam tiga bentuk di bawah ini:

1. Insentif Finansial

Sesuai namanya, insentif finansial diberikan dalam bentuk uang tunai ataupun digital. Karyawan menerima insentif bersamaan dengan jadwal penggajian, tetapi bisa juga di luar jadwal tersebut.

2. Insentif Non-Finansial

Insentif ini diberikan dalam bentuk selain uang. Contoh insentifnya berupa cuti tambahan, pelatihan gratis, jaminan kesehatan, fasilitas rumah atau mobil, dan sebagainya.

Apa saja yang termasuk dalam Bonus?

Berikut ini adalah tipe-tipe bonus karyawan yang dapat diberikan oleh perusahaan. Berikut penjelasannya.

1. Bonus Tahunan

Tipe bonus yang dapat karyawan dapatkan adalah bonus tahunan. Bonus ini didasarkan atas kinerja perushaan secara keseluruhan. Bonus ini akan diberikan jika kinerja dari sebuah perusahaan atau departemen dari perusahaan sukses dalam melakukan pekerjaannya pada tahun itu.

2. Spot Bonus

Tipe bonus selanjutnya yang bisa didapatkan adalah spot bonus. Bonus ini biasanya diperoleh jika kamu memiliki kontribusi atau ikut serta lebih di luar pekerjaannya sehari-hari. Contohnya kamu membantu dalam memperoleh kesuksesan perusahaan tersebut.

3. Signing Bonus

Salah satu bonus yang kayawan dapat peroleh adalah signing bonus. Bonus ini biasanya diperoleh ketika karyawan ditujukan atau dipindahkan ke peran yang baru. Contohnya ketika karyawan ditawarkan oleh perusahaan untuk tawaran pekerjaan yang lebih baik. Perushaan mengadakan bonus ini untuk menebus tuntutan gaji yang tidak dipenuhi sebelumnya.

Baca juga: Performance Management: Arti, Manfaat, & Tahapan

4. Bonus Retensi

Tipe bonus dari perushaan yang bisa didapatkan bagi seorang karyawan adalah bonus retensi. Bonus ini diberikan oleh perusahaan untuk mempertahankan karyawan agar tidak meninggalkan perusahaan. Biasanya bonus ini diberikan ketika perusahaan sedang melakukan akuisisi, merger, atau restruturisasi.

5. Bonus Referral

Bonus terakhir yang bisa karyawan dapatkan dari perushaan adalah bonus referral. Bonus ini didapatkan ketika karyawan menjadi kandidat terbaik atau memiliki kontribusi yang bagus dalam suatu perusahan.

download

Perbedaan Insentif dan Bonus

Walaupun dianggap sama, pemberian insentif dan bonus merupakan dua jenis kompensasi yang berbeda. Insentif diberikan dengan satu tujuan, yaitu memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik dan mau mencapai target. Berbeda dengan bonus, kompensasi ini diberikan sebagai bentuk bagi hasil atas profit perusahaan yang sudah dicapai.

Tujuan Memberikan Insentif kepada Karyawan

Pemberian insentif tidak boleh dilakukan tanpa ada tujuan yang ingin dicapai. Perusahaan harus memiliki tujuan yang menguntungkan dalam memberi insentif. Seperti apa tujuan yang tepat di balik pemberian insentif kepada karyawan?

Tujuan Memberikan Insentif kepada Karyawan

1. Karyawan Mau Mengikuti Pelatihan

Pelatihan atau training berguna untuk meningkatkan kapasitas karyawan, tetapi belum tentu mereka ingin menyadarinya. Insentif menjadi uang perangsang supaya karyawan bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti training dengan sungguh-sungguh.

2. Karyawan Mau Melakukan Tugas di Luar Kewajiban

Atasan terkadang memerintahkan karyawan untuk mengerjakan tugas di luar kewajiban. Salah satunya, menjadi perwakilan bisnis di suatu acara. Insentif juga berguna supaya karyawan mau hadir dan membawa image positif perusahaan di acara tersebut.

3. Karyawan Telah Menyelamatkan Perusahaan

Ada beberapa kondisi yang membuat perusahaan hampir berada di ambang kerugian. Karyawan hadir dan melakukan segala cara untuk menyelamatkan perusahaan dengan kemampuannya. Akhirnya, diberikanlah insentif sebagai bentuk terima kasih atau balas budi kepada karyawan tersebut.

Baca juga: 5 Metode Penilaian Kinerja Yang Wajib Dimengerti

6 Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan

Kita tidak bisa memungkiri fakta bahwa pemberian insentif juga membawa risiko. Namun, risiko tersebut tidak sebanding dengan kinerja karyawan yang kian meningkat. Alasannya, insentif memang membawa pengaruh positif terhadap performa karyawan di perusahaan. 

Pengaruh Insentif

Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan? Baca penjelasannya di bawah ini.

1. Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Karyawan makin semangat dan mau bekerja lebih keras untuk mencapai tujuannya. Produktivitas yang meningkat ini tentu berpengaruh pada kinerja mereka dalam bekerja. Mereka berusaha lebih keras demi mendapatkan insentif yang dijanjikan sebelumnya oleh atasan.

2. Meningkatkan Partisipasi Karyawan

Sekilas dijelaskan bahwa insentif menjadi reward apabila karyawan mau mengerjakan tugas di luar kewajibannya. Langkah ini dapat meningkatkan partisipasi karyawan di perusahaan. Mereka lebih terdorong untuk terlibat aktif dalam kegiatan perusahaan dan mau menyampaikan aspirasi atau pendapatnya ketika diminta.

3. Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Selain produktivitas dan partisipasi, tingkat loyalitas karyawan pun meningkat. Bagi mereka, insentif dianggap sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras yang telah dilakukan. Mereka merasa bahwa jerih lelah tersebut tidak sia-sia. Karyawan pun makin loyal dan mau mendedikasikan dirinya kepada perusahaan karena merasa dihargai.

Baca juga: Catat! 9 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

4. Menumbuhkan Jiwa Kompetitif

Tidak semua karyawan bisa mendapatkan insentif. Oleh karena itu, mereka berlomba-lomba untuk meraihnya. Jiwa kompetitif dalam diri karyawan pun tumbuh karena mereka menginginkan insentif tersebut. Tentunya, persaingan tersebut harus dilakukan dengan sehat dan tidak ada kecurangan di dalamnya.

5. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab

Ketika mendengar iming-iming insentif, karyawan makin semangat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Mereka memastikan tugas tersebut selesai dengan baik sesuai dengan arahan yang diberikan. Rasa tanggung jawab pun tumbuh dalam diri karyawan dan mereka mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

6. Meningkatkan Kolaborasi Antar Karyawan

Terakhir, insentif juga berpengaruh dalam meningkatkan semangat kooperatif. Karyawan mau bekerja sama dengan rekan kerja lainnya dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan kolektif. Sikap kooperatif ini membuat suasana harmonis sehingga mengurangi ketegangan antar karyawan di perusahaan.

Besar sekali pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan, bukan? Cobalah memberikan insentif kepada karyawan sebagai bentuk terima kasih atas kerja keras mereka. Kamu dapat mengatur besaran insentifnya sesuai data kehadiran dan jam kerja karyawan. 

Gunakan saja aplikasi timesheet harian kerja supaya kamu tidak pusing memantau jadwal kerja mereka. Datanya diinput secara akurat sehingga kamu bisa menentukan jumlah insentif dengan objektif. Tertarik mengetahui cara kerjanya? Hubungi StaffAny segera untuk informasi lebih lanjut sekaligus mencoba free trial aplikasi ini.Pernahkah kamu mempertimbangkan untuk memberikan insentif kepada karyawan? Jika belum, cobalah untuk mewujudkan langkah tersebut. Pasalnya, pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan begitu positif. Namun, pastikan kamu memang memiliki tujuan yang jelas di balik pemberian insentif. 

Sebenarnya, apakah insentif itu? Apa saja jenis pemberian yang bisa digolongkan sebagai insentif? StaffAny akan mengupas tuntas tentang insentif selengkapnya dalam artikel ini. Simak sampai selesai, yuk.

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment