Bagaimana Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan?

Table of Contents

Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan sangat besar. Mereka dengan motivasi kerja yang tinggi berpotensi meraih prestasi selama masa kerjanya, dan begitu sebaliknya, mereka yang kurang termotivasi cenderung kurang dalam hal prestasi kerja.

Motivasi karyawan bisa berasal dari dalam maupun luar diri mereka. Lingkungan kerja nyaman dan mendukung perkembangan karyawan merupakan salah satu faktor pendorong motivasi dari luar karyawan. Kamu sebagai pimpinan perusahaan atau tim Human Resources (HR) tidak boleh menyepelekan fakta ini. Karyawan mungkin memiliki semangat atau motivasi dalam dirinya, tapi bisa buyar jika motivasi tersebut tidak didukung kondisi eksternalnya.

Kamu akan belajar mengenai dampak motivasi terhadap kinerja karyawan dalam artikel StaffAny ini.

Apa Itu Motivasi Kerja?

Motivasi merujuk pada sikap positif, semangat kerja, dan kebahagiaan sumber daya manusia perusahaan atau organisasi dalam menunaikan kewajibannya. Istilah motivasi dapat diartikan pula sebagai komitmen dan inovasi karyawan selama bekerja untuk mencapai sesuatu.

Asal kata motivasi sendiri berasal dari bahasa Latin ‘movere’ yang berarti menggerakkan. Jadi, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah hal yang memberi daya penggerak terhadap kinerja karyawan.

Motivasi sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan juga ekstrinsik. Faktor intrinsik dapat berupa rasa ingin tahu, rasa tertantang, dan tanggung jawab. Sedangkan faktor ekstrinsik dapat berupa imbalan bekerja, kualitas lingkungan kerja, manajemen yang baik, gaji, promosi, dan bonus.

Mengapa Motivasi Penting bagi Karyawan?

pentingnya motivasi kerja

Menurut hasil penelitian, pengaruh motivasi kerja dapat membawa efek domino dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Mereka yang kurang termotivasi cenderung lebih lamban dalam bekerja. Mereka bahkan menghindari atau menunda-nunda penyelesaian tugas (procrastination). Kalaupun bekerja, karyawan jenis ini tidak fokus dan memberikan seluruh energinya selama bertugas.

Sebagai tim HR, kamu berpikir bahwa anggaran yang dialokasikan untuk gaji karyawan tersebut sia-sia. Masalahnya tidak berputar pada upah tersebut. Mereka yang tidak termotivasi cenderung terlambat dalam menyelesaikan tugasnya, sehingga berdampak pada rekan kerja atau atasannya. 

Mereka harus menunggu pekerjaan karyawan tersebut selesai. Penundaan ini berakibat pada kegiatan operasional bisnis yang semakin terhambat. Bukan hanya pekerjaan yang selesai melewati deadline, masalah ini memengaruhi kualitas hasil kerja yang diberikan. Klien atau konsumen terkena imbasnya karena mereka akan mendapatkan produk atau layanan yang kurang memuaskan.

Kasus ini tidak terjadi jika karyawan memiliki motivasi tinggi. Mereka bersikap antusias dan berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin. Kualitas hasil kerja karyawan seperti ini juga memuaskan dan membawa keuntungan bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

Jadi, tugas siapakah untuk mendorong motivasi kerja karyawan? Motivasi kerja memang berasal dari dalam diri sendiri, tapi bisa berasal dari luar diri mereka pula. Perusahaan harus mampu meningkatkan motivasi kerja, terlepas dari kondisinya yang kurang baik. Lagipula, karyawan bermotivasi tinggi juga akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan perusahaan.

Baca juga: 8 Tips Meningkatkan Engagement Karyawan Anda

download

Apa Saja Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan?

Motivasi memang berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Bentuk pengaruhnya dapat tercermin dari sikapnya selama bekerja. Selain itu, statistik kinerja karyawan secara kualitas dan kuantitas juga bertambah jika perusahaan berusaha menumbuhkan motivasi dalam diri mereka.

Lalu apa saja pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan? Jawabannya dapat dibaca dalam uraian ini.

1. Tingkat Produktivitas Meningkat

Motivasi dapat mendorong seorang karyawan untuk bekerja lebih produktif. Mereka juga memberikan hasil memuaskan selama bekerja. Pengaruh pertama ini berujung pada peningkatan pendapatan perusahaan. Karyawan juga memiliki pengalaman kerja (job experience) yang lebih baik dalam perusahaan sehingga membuka lebih banyak peluang kerja.

2. Inovasi Bertambah

Inovasi tidak hanya berbicara tentang perubahan besar dalam perusahaan. Bentuk inovasi terlihat pada sikap karyawan yang ingin bekerja lebih baik setiap harinya. Sikap ini muncul apabila karyawan mendapat apresiasi atau dukungan dari perusahaan sebagai bentuk motivasi. Budaya kerja meningkat dan berpotensi meningkatkan pertumbuhan perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Baca juga: Catat! Apa Itu Produktivitas Kerja dan Cara Meningkatkannya

3. Jumlah Karyawan yang Absen Berkurang

Motivasi membuat karyawan semakin giat dan berkomitmen dalam bekerja. Sikap ini berpengaruh pada berkurangnya jumlah absen atau cuti yang diambil karyawan. Karyawan bermotivasi kerja tinggi ingin memberikan waktu dan komitmen terbaiknya untuk perusahaan. Dampak ini semakin besar apabila lingkungan kerja cukup kondusif dan mendukung karyawan dalam bekerja.

4. Angka Pengunduran Diri Berkurang

Karyawan semakin betah bekerja dan menunda waktu pengunduran diri (resign) apabila perusahaan turut mendorong motivasinya. Motivasi ini dapat berupa kenaikan gaji, bonus, dan bentuk benefit lainnya. Semakin sedikit jumlah karyawan yang resign, angka turnover ikut berkurang. Kondisi ini berpengaruh pada kepercayaan karyawan baru untuk bekerja di perusahaan kamu.

5. Karyawan Baru Bertambah

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh ini muncul apabila karyawan memberikan testimoni atau pengalaman positif selama bekerja di perusahaan. Bisnis kedatangan karyawan baru yang ingin bekerja di dalamnya setelah mendengar pengalaman positif tersebut.

Branding internal semakin kuat, apalagi perusahaan tersebut memiliki karyawan yang mahir dalam bidangnya. Karyawan baru ingin melamar sambil berharap bisa belajar dari mereka yang sudah ahli tersebut.

6. Kepuasan Kerja Meningkat

Indikator ini ditandai dengan penilaian Key Performance Indicator (KPI) karyawan yang selalu unggul. Kepuasan kerja yang tinggi berarti tingkat pengurangan karyawan akibat resign juga berkurang. Indikator ini tidak hanya didorong oleh kenaikan gaji atau bonus, tapi faktor lainnya pula. Misalnya, apresiasi atasan dan dukungan untuk pengembangan diri membuat mereka lebih puas selama bekerja.

7. Moral Karyawan semakin Kuat

Semangat juang selalu berjalan bersama motivasi dan moral karyawan yang mana hal tersebut juga menjadi indeks kebahagiaan karyawan selama bekerja dalam perusahaan. Mereka lebih berani membuat keputusan dan mendorong inovasi serta kreativitas dalam perusahaan. Pekerjaan lebih berarti dan mereka akan memberikan tanggung jawab terbaik jika perusahaan memiliki moral atau etos kerja yang baik.

8. Karyawan Menjadi Mandiri

Motivasi membuat karyawan memiliki inisiatif dan semangat tinggi saat memulai pekerjaan. Mereka menjadi pribadi yang mandiri dan tidak menunggu diperintah atasan atau senior untuk bekerja. Kemandirian ini memicu disiplin yang lebih besar daripada menunggu instruksi atasan untuk mulai bekerja. Karyawan bermotivasi tinggi percaya bahwa kemandirian sangat diperlukan untuk kinerja yang lebih baik.

9. Hubungan Karyawan dan Atasan Membaik

Karyawan pasti menerima teguran atau masukan dari atasan selama bekerja. Motivasi membuat mereka ingin berkembang setiap harinya, meskipun melalui teguran yang keras. Karyawan memperbaiki dirinya berdasarkan teguran dan masukan yang diterima. Mereka tidak dendam saat mendapat masukan dari atasan, malahan hubungan mereka semakin meningkat setiap harinya karena munculnya pengertian.

10. Kualitas Hasil Kerja Meningkat

Karyawan yang bermotivasi tinggi selalu berusaha memenuhi standar dan memberikan usaha terbaik selama bekerja. Kualitas hasil kerja mereka meningkat berkat kerja keras dan mampu memenuhi standar yang diharapkan, termasuk standar kepuasan pelanggan. Hasil kerja ini dapat berupa layanan atau produk dan hal ini bisa dirasakan oleh konsumen atau klien. Pengaruh ini berujung pada peningkatan pendapatan dan keuntungan perusahaan.

Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan ternyata sangatlah besar dan berdampak signifikan pada kemajuan perusahaan. Sebagai pihak manajemen, HR, atau bahkan pimpinan perusahaan, kamu dapat memberikan lebih banyak jatah cuti untuk meningkatkan motivasi karyawan.

Baca juga: 5 Metode Penilaian Kinerja Yang Wajib Dimengerti

3 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan motivasi kerja yang dapat kamu lakukan. Yuk, simak penjelasannya dibawah ini.

1. Mengubah Suasana Kerja

Cara meningkatkan motivasi kerja yang pertama adalah dengan cara mengubah suasana kerja. Suasana kerja yang monoton dapat menjadi penyebab motivasi kerja menurun. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan melakukan penyusunan suasana kerja agar karyawan dapat memaksimalkan kemampuan kerjanya dengan baik.

2. Memberi Apresiasi pada Karyawan

Cara selanjutnya yang dapat perusahaan lakukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawannya adalah dengan memberi apresiasi. Dengan melakukan cara ini maka karyawan akan menjadi lebih dihargai oleh perusahaan dan karyawan juga menjadi termotivasi dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang sudah ditargetkan.

3. Mengadakan Diskusi

Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja adalah dengan mengadakan forum untuk berdiskusi. Dengan mengadakan diskusi maka karyawan dapat menyampaikan ide atau gagasan kreatif atau solusi untuk suatu permasalahan yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

Biar tidak pusing menangani day-off request karyawan, gunakan saja aplikasi pengajuan cuti online dari StaffAny. Karyawan bisa lebih mudah mengajukan cuti tanpa harus menulis surat dan kamu pun tidak kesulitan membacanya satu per satu. Hubungi kami segera untuk mencoba software HR serbaguna ini.

Setelah membaca berbagai pengaruh motivasi di atas, langkah apa yang ingin kamu lakukan untuk meningkatkan motivasi karyawan?

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment