Evaluasi Kinerja Karyawan: Definisi dan Metode Pengukurannya

Table of Contents

Pimpinan perusahaan atau bagian Human Resources (HR) sering menggunakan kinerja sebagai indikator penilaian kualitas karyawan selama bekerja. Penilaian kinerja dapat menentukan keputusan untuk mempertahankan atau memberhentikan seorang karyawan. Namun, apakah kamu sudah mengetahui pengertian kinerja karyawan serta sistem penilaiannya secara objektif? 

Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penilaian yang tidak boleh dilewatkan. Kamu wajib mengetahui kinerja masing-masing karyawan untuk memperkirakan kesuksesan perusahaanmu. 

Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing ketika menilai kinerja karyawan. Kamu bisa menentukan sistem penilaian sendiri untuk mengukur kinerja masing-masing pegawai di perusahaanmu. Jika bingung membuat sistem penilaiannya, StaffAny akan menjelaskannya secara tuntas dalam artikel ini.

Pengertian Kinerja Karyawan

arti kinerja karyawan

Pengertian kinerja karyawan adalah kegiatan atau upaya seorang pegawai sebagai bentuk kontribusinya dalam mengembangkan perusahaan. Upaya tersebut bisa berupa pekerjaan sesuai tanggung jawabnya, sikap selama bekerja, waktu, dan kerja sama dengan anggota tim lainnya. Kinerja karyawan bisa dinilai secara kuantitatif, kualitatif, atau gabungan keduanya.

Karyawan merupakan aset berharga karena mereka menyumbangkan ide, tenaga, dan waktunya untuk mendorong perkembangan perusahaan. Mereka menghasilkan kinerja melalui berbagai bentuk kontribusi tersebut.

Setiap pekerjaan atau kontribusi karyawan berguna untuk mencapai tujuan atau visi perusahaan. Perlu diketahui, perusahaan harus memiliki tujuan jelas, legal, dan tidak melanggar norma atau etika yang berlaku.

Perusahaan harus memperhatikan hasil kerja dan mengadakan evaluasi karyawan untuk mengetahui tingkat kontribusinya terhadap tujuan perusahaan. Kinerja juga dinilai untuk mengetahui kemampuan karyawan dalam memenuhi kewajiban serta tanggung jawabnya terhadap perusahaan. Penilaian kinerja karyawan dilakukan berdasarkan tugas, job description atau indikator lainnya secara individu.

Baca juga: Pentingnya Standar Operasional Prosedur F&B Service

Tujuan Evaluasi Kinerja Karyawan

Tujuan Evaluasi Kinerja Karyawan

Sebuah perusahaan pasti mempunyai tujuan untuk mengevaluasi kinerja karyawannya. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Menilai Kinerja Individual

Evaluasi kinerja karyawan bertujuan untuk menilai dan mengukur kinerja individu dalam mencapai tujuan dan tugas yang telah ditetapkan. Hal ini memberikan informasi tentang sejauh mana hasil kerja karyawan mampu memenuhi harapan dan standar kinerja yang telah ditetapkan.

2. Melindungi Perusahaan Secara Hukum

Evaluasi yang dapat perusahaan lakukan adalah melindungi perusahaan secara hukum. Cara ini adalah upaya antisipasi perusahaan terhadap gugatan mantan karyawan yang sudah diputuskan hubungan kerjanya.

Baca juga: Mengenal Employee Engagement: Hal Penting yang Harus Dijaga Perusahaan

3. Menentukan Pelatihan Karyawan yang Tepat

Evaluasi yang dapat perusahaan lakukan adalah dengan menentukan pelatihan karyawan. Pelatihan ini bertujuan untuk melakukan pelatihan terhadap karyawan yang memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Melalui pelatihan ini karyawan akan menambah pengetahuan dan skill untuk mengembangkan kariernya.

4. Meningkatkan Komunikasi dan Hubungan Kerja

Evaluasi kerja dapat meningkatkan komunikasi antara manajemen dan karyawan. Proses evaluasi memberikan kesempatan bagi manajer dan karyawan untuk berdiskusi tentang kinerja, tujuan, harapan, serta kesempatan dan tantangan di tempat kerja. Hal ini dapat memperkuat hubungan kerja, meningkatkan saling pengertian, dan mengurangi ketidakpastian.

5. Mengukur Kesesuaian dengan Budaya dan Nilai Organisasi

Proses evaluasi kinerja dapat membantu dalam mengukur sejauh mana karyawan telah sesuai dengan budaya dan nilai-nilai organisasi. Ini mencakup aspek seperti integritas, kolaborasi, inisiatif, dan kepatuhan terhadap aturan dan kebijakan perusahaan. Evaluasi kerja membantu mengidentifikasi karyawan yang berkontribusi secara positif terhadap budaya organisasi dan menerapkan nilai-nilai yang diinginkan.

download

Manfaat Evaluasi Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja seorang karyawan merupakan kewajiban atasan atau tim HR dan dilakukan secara berkala setiap minggu atau bulannya. Kegiatan ini membawa manfaat besar bagi tiga pihak, yaitu karyawan, atasan, dan perusahaan. Apa saja manfaatnya?

1. Bagi Karyawan

Penilaian kinerja merupakan bentuk motivasi karyawan dalam mengembangkan potensi dirinya. Mereka juga mengetahui kesalahan, kemudian melakukan evaluasi atau mencari solusi untuk peningkatan kinerja pada periode kerja berikutnya. Karyawan juga memiliki self-awareness yang cukup tinggi karena mereka bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Terlebih lagi, hasil evaluasi yang baik juga bisa membantu karyawan mendapatkan kenaikan gaji atau kenaikan posisi.

2. Bagi Atasan

Atasan dapat meningkatkan sistem pengawasan dan manajemennya setelah mengetahui hasil kinerja karyawan. Sistem yang lebih baik tentu meningkatkan kepuasan kerja karyawan pula. Penilaian ini menjadi ajang untuk mengenal karyawan lebih dalam dengan memahami karakteristik, kelebihan, dan kekurangan mereka.

3. Bagi Perusahaan

Setelah memahami performa karyawan, perusahaan mampu memberikan pelatihan atau training yang sesuai kebutuhan karyawan apabila mengetahui hasil kinerjanya. Kualitas perusahaan makin bertambah karena mereka bisa melakukan perbaikan terkait manajemen dan budaya kerja sehingga lebih mendukung karyawan dalam peningkatan kinerjanya.

Baca juga: Mengenal Pemahaman Human Capital Management

5 Metode Evaluasi Kinerja Karyawan

Metode Evaluasi Kinerja Karyawan

Banyak sekali metode pengukuran kinerja karyawan atau performance appraisal yang dapat diterapkan dalam perusahaan. Setiap metode memiliki cara kerja dan keunggulannya masing-masing, jadi kamu bisa memilih sistem penilaian yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaanmu.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai sistem penilaian kinerja karyawan dalam perusahaan:

1. Traditional Assessment

Proses evaluasi ini cukup sederhana, yakni komunikasi tatap muka antara karyawan dan atasan langsungnya. Mereka mendiskusikan hasil tugas yang telah dilakukan serta membandingkannya dengan target pekerjaan. Kelebihannya, sistem penilaian ini lebih mudah dan sederhana karena tidak melibatkan alat ukur tertentu.

2. Management by Objectives

Management by Objectives (MBO) digunakan untuk menilai pekerjaan karyawan berdasarkan pencapaian tujuan jangka pendek, contohnya kinerja tim sales untuk mencapai target bulanannya. Ada tiga tahap dalam proses evaluasi dengan metode MBO, yaitu planning (merencanakan tujuan), monitoring (pemantauan kinerja), dan reviewing (penilaian kinerja). Kelebihan MBO adalah karyawan bisa mengetahui tujuan yang harus dikejar di periode tertentu.

3. 360-Degree Feedback

Sistem penilaian ini menggunakan komentar (feedback) dari orang yang pernah bekerja sama dengan karyawan, termasuk atasan langsung. Sumber feedback bisa berasal dari karyawan itu sendiri, manajer, rekan kerja satu tim, tim HR, dan klien yang pernah ditangani secara langsung. 360-degree feedback memiliki kelebihan, yaitu karyawan menyadari bahwa mereka memiliki bagian penting dalam perkembangan perusahaan.

4. Psychological Appraisal

Metode penilaian ini harus dikerjakan bersama psikolog karena melibatkan tes, wawancara, dan diskusi psikologis bersama karyawan. Psychological appraisal berguna untuk mencari potensi tersembunyi dalam diri karyawan sehingga mampu menganalisis prospek kerja pada masa mendatang. Kamu akan memperoleh hasil lebih akurat karena hasil penilaian ini dibentuk dan dianalisa langsung ditangani oleh psikolog.

5. Behavior Anchored Rating Scale (BARS)

BARS merupakan pengukuran kinerja karyawan secara kualitatif dan kuantitatif. Kualitas kinerja karyawan dinilai berdasarkan indikator yang ditentukan, kemudian hasilnya dikonversi menjadi data kuantitatif, contohnya persentase atau rating angka. BARS sangat menguntungkan karena standarnya jelas, analisis kinerja karyawan akurat, dan evaluasinya lebih konsisten dan terarah.

Baca juga: Mengulas Lengkap 7 Market Penetration Strategy

9 Faktor yang Memengaruhi Kinerja Karyawan

Pimpinan juga harus mengetahui beberapa faktor yang bisa memengaruhi kinerja karyawan. Faktor tersebut bisa berasal dari dalam diri karyawan (internal) dan dari luarnya (eksternal). Apa saja faktor-faktor tersebut?

1. Kedisiplinan

Karyawan disiplin sudah pasti menghasilkan peningkatan kinerja sesuai harapan pimpinan perusahaan. Kedisiplinan tersebut dilihat dari taat pada aturan dan selalu tepat waktu saat melakukan absensi serta menyelesaikan pekerjaan.

2. Semangat Kerja

Semangat atau motivasi adalah dorongan dari internal karyawan untuk mengerjakan tanggung jawab demi mencapai tujuan pribadinya. Karyawan harus memiliki semangat kerja tinggi agar mereka mampu memberikan kinerja terbaiknya kepada perusahaan.

3. Penghargaan

Karyawan mampu memberikan kinerja terbaiknya karena ada penghargaan (reward)yang diberikan setiap periodenya. Reward tersebut bisa berupa tunjangan, bonus, kenaikan jabatan, dan bentuk lainnya.

4. Lingkungan Kerja

Karyawan membutuhkan kondisi lingkungan kerja nyaman dan bersih karena bisa meningkatkan semangat dalam bekerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang buruk dan tidak nyaman akan membuat kinerja karyawan mengalami penurunan.

Lingkungan kerja juga harus aman dan suportif supaya karyawan tidak merasa tersisihkan sehingga berani berkontribusi lebih besar. Semangat dan kontribusi tersebut tentu meningkatkan kinerja karyawan selama berkarier di perusahaan.

5. Kepemimpinan

Pemimpin memiliki peran besar dalam memengaruhi peningkatan kinerja. Karyawan membutuhkan atasan pengayom dan memiliki gaya kepemimpinan yang bagus sehingga mereka mampu menyelesaikan tanggung jawabnya tanpa harus merasa tertekan.

6. Pelatihan Karyawan

Pelatihan atau training sangat membantu karyawan dalam bekerja sehingga mereka bisa memberikan kinerja terbaiknya. Training bisa berasal dari program internal atau luar kantor, asalkan tujuannya untuk menambah wawasan atau edukasi karyawan.

7. Delegasi Pekerjaan

Kinerja karyawan bertambah ketika mereka mendapatkan pekerjaan atau tugas sesuai keahliannya. Tidak hanya itu, delegasi karyawan juga meningkatkan kinerja para atasan karena mereka bisa menyelesaikan tugas lain yang lebih penting.

8. Komunikasi dan Kerja Sama

Karyawan juga membutuhkan komunikasi yang baik dan jelas dengan rekan kerja atau atasannya. Mereka dapat menerima beberapa informasi penting terkait pekerjaan, seperti deadline, tujuan proyek, cara kerja, dan lain-lain sehingga mampu memberikan kinerja terbaiknya.

9. Pemanfaatan Teknologi

Teknologi membuat pekerjaan karyawan lebih efektif dan mudah diselesaikan. Karyawan membutuhkan penguasaan teknologi secara mumpuni terkait bidang pekerjaannya agar kinerjanya makin meningkat.

Sudahkah kamu memahami pengertian kinerja karyawan dan berbagai sistem penilaian kinerja karyawan setelah membaca artikel di atas? Agar penilaian kinerjanya lebih efektif, kamu dapat menggunakan aplikasi HRD dari StaffAny. Kamu akan mendapatkan hasil kinerja karyawan secara otomatis, jadi tidak perlu lagi menghitungnya secara manual. Yuk, hubungi kami untuk mencoba free trial gratis aplikasi HRD serbaguna ini untuk efisiensi perusahaanmu.

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment