Performance appraisal adalah momen yang cukup mendebarkan bagi karyawan. Alasannya, momen ini akan menentukan kelanjutan karier dan pendapatan mereka dalam suatu perusahaan. Meski dianggap sebagai momok menakutkan, kamu perlu menghadapi performance appraisal secara berkala.
Istilah performance appraisal pasti familier di telinga karyawan. Namun, sudahkah kamu mengenal lebih dalam tentang istilah tersebut seperti tujuan, jenis-jenis, dan proses penilaiannya? Jika belum, simak artikel ini sampai selesai.
Apa Itu Performance Appraisal?

Performance appraisal adalah proses penilaian kinerja atau performa karyawan secara berkala berdasarkan ekspektasi atau standar performa dari perusahaan. Dalam performance appraisal, kinerja karyawan selama beberapa waktu akan direkam kemudian dievaluasi.
Setiap perusahaan memiliki sebutan performance appraisal yang berbeda. Ada yang menyebutnya sebagai penilaian kinerja, employee appraisal, performance review atau performance evaluation. Namun, intinya tetap sama, yakni mengevaluasi performa karyawan selama bekerja.
Kamu mungkin menganggap bahwa performance appraisal adalah momen yang menakutkan. Namun, momen ini merupakan langkah perusahaan dalam mengembangkan kariermu. Mereka akan meninjau performa kamu secara rutin dan menilainya secara berkala, biasanya tiga bulan, enam bulan, atau per tahun.
Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Performance Appraisal
Aspek penilaian performance appraisal berbeda-beda di setiap perusahaan. Namun, semua aspek tersebut tentu berkaitan dengan performa kamu saat bekerja. Performance appraisal tidak hanya menilai hasil pekerjaan. Sikap dan perilaku kamu saat berada di kantor pun tak luput dari penilaian manajer atau tim Human Resource Department (HRD).
Tidak ada salahnya kamu mengetahui aspek yang masuk dalam penilaian saat performance appraisal. Apa saja?
- Kehadiran dan ketepatan waktu ketika melakukan absensi dan rapat;
- Kemampuan komunikasi dan interpersonal ketika bekerja;
- Prestasi atau achievement yang berhasil dicetak;
- Manajemen waktu;
- Delegasi dan keterampilan dalam tim;
- Kerja sama dalam tim;
- Kolaborasi bersama tim lain;
- Kreativitas dalam bekerja dan memecahkan masalah (problem solving);
- Skill atau kemahiran dalam pekerjaan;
- Perkembangan selama bekerja di perusahaan; dan sebagainya.
Tujuan Performance Appraisal
Pimpinan perusahaan kamu pun memiliki tujuan ketika melakukan performance appraisal. Tujuan tersebut tentunya membawa dampak baik bagi perusahaan maupun karyawan di dalamnya. Apa saja tujuan performance appraisal?
- Menaikkan produktivitas perusahaan;
- Memutuskan promosi, mutasi divisi (perubahan pekerjaan); kenaikan gaji atau insentif, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada suatu karyawan;
- Melakukan evaluasi terkait kebutuhan karyawan saat mengerjakan tugas atau tanggung jawabnya;
- Mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan target atau ekspektasi perusahaan; dan
- Meningkatkan performa karyawan agar lebih baik lagi.
5 Jenis Performance Appraisal

Perusahaan memiliki metode atau langkah yang berbeda dalam menilai performa karyawan. Karena itu, performance appraisal terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Penilaian Tradisional
Metode penilaian ini berupa diskusi antara para atasan dan kamu secara tatap muka. Diskusi tersebut membahas performa kerja kamu dalam suatu periode berdasarkan observasi para atasan. Hasil observasi tersebut dievaluasi, kemudian penilaiannya akan menentukan keputusan mengenai kariermu di perusahaan.
- Self-Appraisal
Self-appraisal artinya kamu melakukan penilaian secara mandiri. Kamu akan menilai pencapaian dan kegagalan, kemudian hasil penilaian tersebut akan dibahas bersama atasan sesuai poin evaluasi yang disepakati. Self-appraisal tidak bisa menggantikan appraisal dari manajer supaya hasilnya tidak subjektif.
- Employee-initiated Review
Dalam metode ini, perusahaan akan menginformasikan bahwa kamu bisa meminta penilaian dari atasan. Sesuai nama metodenya, yakni employee-initiated, kamu harus berinisiatif demi meningkatkan manajemen diri. Sama seperti self-appraisal, metode ini tidak bisa menggantikan proses penilaian dari manajer.
- Feedback 360 Derajat
Penerapan metode penilaian ini berupa feedback dari semua pihak terkait kinerjamu, seperti atasan langsung atau tidak langsung, rekan kerja, karyawan baru, anak magang, bahkan klien. Feedback 360 derajat dianggap efektif karena perusahaan bisa menilai performa lebih komplet.
- Penilaian Psikologis
Penilaian terakhir ini dilakukan oleh psikolog dengan cara wawancara mendalam dan tes psikologi. Ada tujuh komponen utama yang akan dinilai, yaitu: kepemimpinan, intelektual, keterampilan interpersonal, keterampilan terkait pekerjaan, sifat kepribadian, kecerdasan emosional, dan kemampuan kognitif.
6 Cara Melakukan Performance Appraisal

Perusahaan melakukan performance appraisal dalam enam langkah, yaitu:
- Membuat Standar Performa
Pertama, perusahaan atau departemen di dalamnya menentukan standar performa secara jelas dan objektif. Standar performa ini berisi prestasi atau output kerja yang akan dievaluasi.
- Memberitahukan Standar Performa kepada Karyawan
Setelah selesai dibuat, standar performa tersebut harus diinformasikan kepada karyawan supaya mereka tahu apa saja yang harus dikerjakan. Standar performa dapat menjadi bentuk ekspektasi perusahaan dari karyawan.
- Mengukur Performa secara Nyata
Manajer akan mengukur performa kerja karyawan secara aktual selama periode berjalan. Pengukuran tersebut dilakukan berdasarkan sumber berupa observasi, laporan lisan, dan laporan tertulis. Dalam melakukan pengukuran, manajer tidak boleh memasukkan sentimen pribadi terhadap suatu karyawan di dalamnya.
- Membandingkan Performa Aktual dengan Ekspektasi
Setelah melakukan pengukuran, manajer akan membandingkan hasil performa aktual dengan ekspektasi atau standar performa yang telah dibuat. Manajer akan mengetahui seberapa besar penyimpangan antara hasil aktual dan ekspektasi kerja. Penyimpangan tersebut akan menjadi hasil penilaian yang akan dibahas bersama karyawan.
- Membahas Hasil Penilaian
Tiba saatnya performance appraisal. Pada momen ini, manajer akan membahas hasil penilaian kepada karyawan yang bersangkutan. Karyawan akan mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka selama bekerja dalam periode tersebut.
- Melakukan Evaluasi
Terakhir, manajer akan melakukan langkah evaluasi untuk memperbaiki atau mendorong peningkatan kinerja karyawan. Evaluasi ini bisa berupa tindakan korektif agar karyawan bisa bekerja lebih baik lagi pada periode berikutnya. Selain evaluasi, perusahaan juga akan memutuskan hasil appraisal mereka, seperti promosi, tambahan benefit, dan sebagainya.
Kesimpulannya, performance appraisal merupakan momen penilaian kinerja kamu selama beberapa periode. Penilaiannya bisa berasal dari manajer atau tim HRD di perusahaan kamu.
Ketika melakukan monitoring performa, kamu tentu membutuhkan laporan secara real-time tentang kinerjamu. Untuk itu, kamu bisa menggunakan fitur real-time report yang ada di aplikasi StaffAny. Kamu bisa melihat kinerja karyawan secara langsung hanya melalui aplikasi ini. Hubungi tim StaffAny via WhatsApp mendapatkan free trial software ini.

StaffAny merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada bidang HR. Kami percaya proses digitalisasi HR untuk beragam kebutuhan industri ritel sangat berperan dalam proses percepatan bisnis dan menjaga kualitas produk.