Performance Appraisal: Definisi, Tujuan, dan Jenisnya

Table of Contents

Performance appraisal adalah momen yang cukup mendebarkan bagi karyawan. Alasannya, momen ini akan menentukan kelanjutan karier dan pendapatan mereka dalam suatu perusahaan. Meski dianggap sebagai momok menakutkan, kamu perlu menghadapi performance appraisal secara berkala.

Istilah performance appraisal pasti familier di telinga karyawan. Namun, sudahkah kamu mengenal lebih dalam tentang istilah tersebut seperti tujuan, jenis-jenis, dan proses penilaiannya? Jika belum, simak artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Performance Appraisal?

apa itu performance appraisal

Performance appraisal adalah proses penilaian kinerja atau performa karyawan secara berkala berdasarkan ekspektasi atau standar performa dari perusahaan. Dalam performance appraisal, kinerja karyawan selama beberapa waktu akan direkam kemudian dievaluasi.

Setiap perusahaan memiliki sebutan performance appraisal yang berbeda. Ada yang menyebutnya sebagai penilaian kinerja, employee appraisal, performance review atau performance evaluation. Namun, intinya tetap sama, yakni mengevaluasi performa karyawan selama bekerja.

Kamu mungkin menganggap bahwa performance appraisal adalah momen yang menakutkan. Namun, momen ini merupakan langkah perusahaan dalam mengembangkan kariermu. Mereka akan meninjau performa kamu secara rutin dan menilainya secara berkala, biasanya tiga bulan, enam bulan, atau per tahun.

Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Performance Appraisal

Aspek penilaian performance appraisal berbeda-beda di setiap perusahaan. Namun, semua aspek tersebut tentu berkaitan dengan performa kamu saat bekerja. Performance appraisal tidak hanya menilai hasil pekerjaan. Sikap dan perilaku kamu saat berada di kantor pun tak luput dari penilaian manajer atau tim Human Resource Department (HRD).

Tidak ada salahnya kamu mengetahui aspek yang masuk dalam penilaian saat performance appraisal. Apa saja?

  1. Kehadiran dan ketepatan waktu ketika melakukan absensi dan rapat;
  2. Kemampuan komunikasi dan interpersonal ketika bekerja;
  3. Prestasi atau achievement yang berhasil dicetak;
  4. Manajemen waktu;
  5. Delegasi dan keterampilan dalam tim;
  6. Kerja sama dalam tim;
  7. Kolaborasi bersama tim lain;
  8. Kreativitas dalam bekerja dan memecahkan masalah (problem solving);
  9. Skill atau kemahiran dalam pekerjaan;
  10. Perkembangan selama bekerja di perusahaan; dan sebagainya.

Baca juga: Performance Management System: Pengertian dan Fungsinya

Tujuan Performance Appraisal

Pimpinan perusahaan kamu pun memiliki tujuan ketika melakukan performance appraisal. Tujuan tersebut tentunya membawa dampak baik bagi perusahaan maupun karyawan di dalamnya. Apa saja tujuan performance appraisal?

  1. Menaikkan produktivitas perusahaan;
  2. Memutuskan promosi, mutasi divisi (perubahan pekerjaan); kenaikan gaji atau insentif, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada suatu karyawan;
  3. Melakukan evaluasi terkait kebutuhan karyawan saat mengerjakan tugas atau tanggung jawabnya;
  4. Mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan target atau ekspektasi perusahaan; dan
  5. Meningkatkan performa karyawan agar lebih baik lagi.

Baca juga: 7 Cara Mengukur Kinerja Karyawan dalam Bisnis

Manfaat Performance Appraisal bagi Perusahaan

Performance appraisal, atau penilaian kinerja, adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja karyawan dalam pekerjaan mereka. Manfaat performance appraisal bagi perusahaan dapat sangat beragam, dan berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Pengembangan Karyawan

Penilaian kinerja membantu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. Ini dapat membantu dalam merancang program pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan.

2. Pengambilan Keputusan Personal

Hasil dari penilaian kinerja dapat digunakan dalam pengambilan keputusan personal, seperti kenaikan gaji, promosi, atau pengurangan jumlah pegawai. Hal ini membantu perusahaan dalam menentukan penghargaan dan insentif yang sesuai.

3. Motivasi Karyawan

Mengetahui bahwa kinerja mereka akan dievaluasi secara teratur dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaan mereka. Ini dapat meningkatkan komitmen dan produktivitas.

4. Pengukuran Pencapaian Tujuan

Performance appraisal membantu perusahaan dalam mengukur sejauh mana karyawan telah mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Hal ini penting dalam mengevaluasi efektivitas strategi dan rencana bisnis.

5. Pengidentifikasian Kebutuhan Rekrutmen

Hasil dari penilaian kinerja dapat membantu perusahaan mengidentifikasi kebutuhan rekrutmen baru jika ada celah dalam kinerja atau jika ada kekurangan dalam kompetensi yang diperlukan.

Penting untuk melaksanakan performance appraisal dengan obyektif dan adil, dan melibatkan karyawan dalam proses tersebut agar mendapatkan manfaat yang optimal. Proses ini harus didukung oleh kebijakan dan panduan yang jelas, serta dilakukan secara teratur untuk memastikan pemantauan dan peningkatan berkelanjutan.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi

Jenis – Jenis Performance Appraisal

jenis performance appraisal

Perusahaan memiliki metode atau langkah yang berbeda dalam menilai performa karyawan. Karena itu, performance appraisal terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1. Penilaian Tradisional

Metode penilaian ini berupa diskusi antara para atasan dan kamu secara tatap muka. Diskusi tersebut membahas performa kerja kamu dalam suatu periode berdasarkan observasi para atasan. Hasil observasi tersebut dievaluasi, kemudian penilaiannya akan menentukan keputusan mengenai kariermu di perusahaan.

2. Self-Appraisal

Self-appraisal artinya kamu melakukan penilaian secara mandiri. Kamu akan menilai  pencapaian dan kegagalan, kemudian hasil penilaian tersebut akan dibahas bersama atasan sesuai poin evaluasi yang disepakati. Self-appraisal tidak bisa menggantikan appraisal dari manajer supaya hasilnya tidak subjektif.

3. Employee-initiated Review

Dalam metode ini, perusahaan akan menginformasikan bahwa kamu bisa meminta penilaian dari atasan. Sesuai nama metodenya, yakni employee-initiated, kamu harus berinisiatif demi meningkatkan manajemen diri. Sama seperti self-appraisal, metode ini tidak bisa menggantikan proses penilaian dari manajer.

4. Feedback 360 Derajat

Penerapan metode penilaian ini berupa feedback dari semua pihak terkait kinerjamu, seperti atasan langsung atau tidak langsung, rekan kerja, karyawan baru, anak magang, bahkan klien. Feedback 360 derajat dianggap efektif karena perusahaan bisa menilai performa lebih komplet.

5. Penilaian Psikologis

Penilaian terakhir ini dilakukan oleh psikolog dengan cara wawancara mendalam dan tes psikologi. Ada tujuh komponen utama yang akan dinilai, yaitu: kepemimpinan, intelektual, keterampilan interpersonal, keterampilan terkait pekerjaan, sifat kepribadian, kecerdasan emosional, dan kemampuan kognitif.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Stres Ringan dan Tips Mengatasinya

Cara Melakukan Performance Appraisal

melakukan performance appraisal

Perusahaan melakukan performance appraisal dalam enam langkah, yaitu:

1. Membuat Standar Performa

Pertama, perusahaan atau departemen di dalamnya menentukan standar performa secara jelas dan objektif. Standar performa ini berisi prestasi atau output kerja yang akan dievaluasi.

2. Memberitahukan Standar Performa kepada Karyawan

Setelah selesai dibuat, standar performa tersebut harus diinformasikan kepada karyawan supaya mereka tahu apa saja yang harus dikerjakan. Standar performa dapat menjadi bentuk ekspektasi perusahaan dari karyawan.

3. Mengukur Performa secara Nyata

Manajer akan mengukur performa kerja karyawan secara aktual selama periode berjalan. Pengukuran tersebut dilakukan berdasarkan sumber berupa observasi, laporan lisan, dan laporan tertulis. Dalam melakukan pengukuran, manajer tidak boleh memasukkan sentimen pribadi terhadap suatu karyawan di dalamnya.

Baca juga: 10 Pelatihan dan Pengembangan SDM untuk Karyawan

4. Membandingkan Performa Aktual dengan Ekspektasi

Setelah melakukan pengukuran, manajer akan membandingkan hasil performa aktual dengan ekspektasi atau standar performa yang telah dibuat. Manajer akan mengetahui seberapa besar penyimpangan antara hasil aktual dan ekspektasi kerja. Penyimpangan tersebut akan menjadi hasil penilaian yang akan dibahas bersama karyawan.

5. Membahas Hasil Penilaian

Tiba saatnya performance appraisal. Pada momen ini, manajer akan membahas hasil penilaian kepada karyawan yang bersangkutan. Karyawan akan mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka selama bekerja dalam periode tersebut.

6. Melakukan Evaluasi

Terakhir, manajer akan melakukan langkah evaluasi untuk memperbaiki atau mendorong peningkatan kinerja karyawan. Evaluasi ini bisa berupa tindakan korektif agar karyawan bisa bekerja lebih baik lagi pada periode berikutnya. Selain evaluasi, perusahaan juga akan memutuskan hasil appraisal mereka, seperti promosi, tambahan benefit, dan sebagainya.

StaffAny

Kesimpulannya, performance appraisal merupakan momen penilaian kinerja karyawan selama beberapa periode. Penilaiannya bisa berasal dari manajer atau tim HRD di perusahaan kamu. 

Ketika melakukan monitoring performa, kamu tentu membutuhkan laporan secara real-time tentang kinerjamu. Untuk itu, kamu bisa menggunakan fitur real-time report yang ada di aplikasi StaffAny. Kamu bisa melihat kinerja karyawan secara langsung hanya melalui aplikasi ini. Hubungi tim StaffAny via WhatsApp mendapatkan free trial software ini.

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment