7 Tantangan UMKM di Era Digital yang Perlu Dipelajari

Table of Contents

Bukan hanya perusahaan besar dan bisnis ternama yang menghadapi tantangan di tengah kemajuan zaman seperti saat ini. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, atau UMKM, pun tidak luput dampak dari perkembangan zaman pada era digital. UMKM mengalami berbagai tantangan yang mengharuskannya untuk bergerak maju agar tetap berkembang dan tidak kalah saing. Pertanyaannya, seperti apa tantangan UMKM di era digital?

Yuk, cari tahu berbagai tantangan serta solusi yang bisa diterapkan oleh UMKM pada era digital ini.

Apa Itu UMKM Go Digital?

pengertian UMKM adalah

Pasti kamu pernah mendengar program ‘UMKM Go Digital’ yang terus disuarakan oleh pemerintah pada saat ini. Namun, apa yang dimaksud dengan ‘UMKM Go Digital’? Program ini adalah inisiatif pemerintah Indonesia agar UMKM bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menjalankan bisnis mereka. 

UMKM Go Digital bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Program ini juga dilakukan dengan tujuan untuk memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing UMKM.

Kini, jumlah UMKM yang sudah ‘go digital’ mencapai 21.800.000 pada tahun 2022 dan menggunakan platform e-commerce sebagai sarana transaksinya.

Tidak berhenti sampai di situ, total pendapatan yang dihasilkan pun mencapai US$77.000.000.000 (77 miliar dolar AS). Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 22% dari tahun 2021 dengan total pendapatan ekonomi digital mencapai US$63.000.000.000 (63 miliar dolar AS).

Baca juga: 3 Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia

Tantangan UMKM di Era Digital

Berkaca dari kabar bagus di atas, kita bisa melihat bahwa UMKM pada era digital terus mengalami perkembangan setiap tahunnya. Namun, kita tidak bisa memungkiri bahwa UMKM mengalami berbagai tantangan pada era digital. Apa saja tantangannya? Lihat penjelasannya di bawah ini.

1. Persaingan yang Bertambah Ketat

Di era digital, persaingan bisnis makin ketat dan menantang. UMKM harus siap menghadapi banyak kompetitor dari berbagai daerah, bahkan UMKM yang melakukan ekspor ke pasar internasional. 

Untuk mengatasi tantangan ini, UMKM perlu mengembangkan strategi pemasaran yang kuat dan berfokus pada nilai tambah yang bisa ditawarkan kepada konsumen, seperti kualitas produk atau layanan yang unggul, harga yang kompetitif, dan pengalaman pelanggan yang memuaskan.

Selain itu, UMKM juga harus berinovasi secara terus-menerus agar tetap relevan di pasar yang terus berkembang melalui produk atau layanan yang unik dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Kurangnya Pengetahuan tentang Pemasaran Digital

Masih banyak UMKM belum sepenuhnya memahami konsep dan strategi pemasaran digital, seperti teknik SEO (Search Engine Optimization), penggunaan media sosial yang efektif, atau mengoptimalkan iklan online.

Akibatnya, UMKM kesulitan dalam memasarkan produk atau layanannya dengan efektif di platform digital. 

Solusinya, UMKM perlu meluangkan waktu dan upaya untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang pemasaran digital. Mereka bisa mengikuti kursus online atau membaca buku dan artikel yang relevan dengan pemasaran digital.

Selain itu, mereka juga bisa bergabung dengan komunitas bisnis atau forum diskusi online untuk mencari inspirasi dan wawasan baru.

Baca juga: 9 Cara Membuat Business Plan yang Baik

3. Keamanan Data yang Masih Rentan

Di tengah perkembangan era digital, UMKM harus menyadari bahwa keamanan data bisnis merupakan hal yang vital, terutama data yang menyangkut informasi pelanggan. UMKM perlu menjaga kerahasiaan dan keamanan data pelanggan dari ancaman kejahatan siber. 

Tantangan ini bisa diatasi dengan menerapkan langkah keamanan yang kuat, seperti menggunakan protokol enkripsi yang bisa melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah.

UMKM juga perlu memastikan penggunaan software keamanan terbaru untuk mendeteksi dan mencegah serangan siber. Selain itu, UMKM juga harus memberikan pengetahuan dan kesadaran karyawannya mengenai pentingnya keamanan data bisnis.

4. Mempertahankan Usaha dan Ekspansi Bisnis

Berikutnya, tantangan UMKM di era digital yang dinamis adalah mempertahankan dan mengembangkan bisnis. UMKM harus memiliki strategi yang kuat untuk agar relevan di tengah pasar yang terus berubah.

Mereka harus memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan pelanggan, memantau tren industri, dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. 

Selain itu, UMKM perlu menjaga kepuasan pelanggan dengan menyediakan layanan berkualitas tinggi dan berfokus pada pengalaman pelanggan.

UMKM bisa mempertimbangkan ekspansi bisnis dengan memanfaatkan peluang di pasar digital, seperti memperluas kanal penjualan online, menjalin kemitraan dengan platform e-commerce, atau mengeksplorasi pasar internasional.

Baca juga: 5 Manfaat Business Plan dalam Bisnis

5. Kurangnya Keterampilan Digital Karyawan

Tantangan ini bisa menjadi hambatan dalam mengadopsi dan mengoptimalkan teknologi digital di UMKM. Solusinya, kamu harus memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan digital kepada karyawan.

Mulailah dengan mengidentifikasi kebutuhan keterampilan digital yang diperlukan, kemudian adakan pelatihan internal atau menghadirkan pengajar dari eksternal. 

UMKM juga bisa menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan atau lembaga pelatihan untuk mendapatkan sumber daya dan bimbingan yang diperlukan.

Langkah ini diperlukan agar UMKM bisa mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, meningkatkan efisiensi operasional, serta menjawab tantangan di era digital dengan lebih baik.

StaffAny

6. Pendanaan Usaha

Pendanaan merupakan aspek krusial bagi UMKM dalam menjalankan bisnis di era digital. Dalam menghadapi tantangan ini, UMKM bisa mencari sumber pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti pinjaman mikro dari koperasi, mencari investor atau mitra bisnis, atau bahkan melakukan kampanye crowdfunding. 

Dalam proses mencari pendanaan, UMKM perlu menyusun business plan yang solid dan terperinci untuk meyakinkan pihak yang berpotensi mendanai bisnisnya.

Rencana bisnis yang komprehensif dan presentasi yang meyakinkan merupakan kunci untuk meningkatkan peluang mendapatkan pendanaan yang diperlukan dalam mengembangkan bisnis di era digital.

7. Menemukan Platform Digital yang Tepat

Terakhir, UMKM perlu mengembangkan eksistensinya di dunia digital dengan memilih platform yang tepat dan cocok dengan bisnisnya. Bagaimana caranya? UMKM harus melakukan riset terlebih dahulu untuk mengidentifikasi platform yang sesuai dengan target audiens dan jenis produk atau layanan yang ditawarkan.

Pertimbangkan karakteristik dan kelebihan masing-masing platform, kemudian lihatlah jika platform tersebut memiliki fitur yang relevan dengan tujuan bisnisnya.

Selain platform untuk menjalankan bisnis, UMKM juga perlu aplikasi HRD untuk manajemen karyawan. Di antara banyaknya pilihan aplikasi HRD, StaffAny merupakan opsi yang cocok untuk UMKM.

StaffAny memiliki tampilan interface yang simpel sehingga tidak sulit digunakan oleh pelaku UMKM dan karyawan kamu. Meski begitu, fitur yang tersedia di StaffAny lengkap dan terdiri dari penjadwalan karyawan, timesheet, dan real-time reports.

StaffAny menyediakan Startup Plan yang ideal untuk bisnis UMKM yang biasanya memiliki karyawan kurang dari 25 orang. Tunggu apa lagi? Segera hubungi kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan aplikasinya! Hadapi tantangan UMKM di era digital hanya dengan menggunakan StaffAny!

Like this article?

Share on Facebook
Share on LinkedIn
WhatsApp

Related article

Leave a comment