Apabila dilihat dengan lebih saksama, ada pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan yang terkadang tidak diperhatikan oleh perusahaan. Faktanya, beban kerja yang terlalu berat menjadi salah satu penyebab utama terjadinya stres di kalangan karyawan, terutama karyawan yang masih muda atau baru pertama kali bekerja.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan yang seringkali tidak diperhatikan perusahaan. Namun sebelumnya, ada baiknya jika kamu mengetahui apa yang dimaksud dengan beban kerja terlebih dahulu. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Pengertian dan Mekanisme Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan
Pengertian Beban Kerja
Beban kerja adalah jumlah pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh seorang karyawan. Beban kerja dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu kuantitatif (jumlah pekerjaan yang harus dilakukan) atau kualitatif (tingkat kesulitan pekerjaan). Beban kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan.
Umumnya, makin sedikit atau makin mudah beban kerja yang diberikan kepada seorang karyawan, maka akan makin produktif dan baik juga pekerjaan yang dihasilkannya. Walaupun begitu, pemberian beban kerja yang terlalu sedikit atau mudah tidak akan membuat karyawan berkembang menjadi lebih baik. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan beban kerja yang sesuai dengan kemampuan setiap karyawan.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Beban kerja yang terlalu berat adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan stres di kalangan karyawan. Sebagai seorang manajer, penting untuk menyadari dampak negatif dari beban kerja yang berlebihan pada karyawan dan bagaimana cara mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi stres pada pekerjaan.
Beban kerja yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap produktivitas, kesehatan, dan moral dari karyawan. Di dalam sebuah perusahaan, seorang manajer bertanggung jawab untuk merencanakan segala sesuatunya ke depan dan mendistribusikan beban kerja secara merata dan sesuai untuk mengurangi dan menanggulangi stres yang dapat dialami oleh karyawan.
Kesulitan mencari pekerjaan baru dan masalah keuangan dapat memaksa seorang karyawan untuk mengambil beban kerja yang berlebihan dan terlalu berat baginya. Selain itu, beberapa perusahaan juga seringkali mengaitkan jam kerja yang panjang dengan loyalitas dan komitmen terhadap perusahaan. Tidak jarang juga ada manajer yang mengharuskan karyawan untuk bekerja sampai larut malam. Hal tersebut dapat menyebabkan stres dan kelelahan dalam jangka panjang yang mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja karyawan.
Baca juga: Apa Itu Produktivitas Kerja Karyawan dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Karyawan yang stres dapat memiliki efek yang merugikan bagi perusahaan secara keseluruhan, seperti mulai kehilangan motivasi kerja, kesulitan fokus, hingga keterlambatan menyelesaikan pekerjaan. Bahkan, stres terkait pekerjaan dapat memengaruhi kesehatan karyawan, baik secara fisik maupun mental. Fokus yang buruk, kurang tidur, selalu kelelahan, dan gangguan psikosomatik adalah efek samping yang umum terjadi dari stres terkait pekerjaan.
Pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan tidak boleh diremehkan. Beban kerja yang terlalu berat dan berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi karyawan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kesalahan, kecelakaan, konflik, masalah kesehatan, dan kinerja secara keseluruhan yang buruk, yang mana dapat merugikan perusahaan juga pada akhirnya.
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kesehatan Karyawan
Kecemasan, depresi, dan stres adalah masalah kesehatan mental umum yang sering dialami oleh karyawan dengan beban kerja yang berlebihan. Selain itu, karyawan yang bekerja secara berlebihan lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung, hipertensi, nyeri sendi, penurunan berat badan, dan kelelahan. Beban kerja yang berat juga memengaruhi suasana hati dan perilaku karyawan, menyebabkan fokus yang buruk, motivasi menurun, dan kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang harus dilakukan.
Bekerja di bawah tekanan dan berurusan dengan tenggat waktu yang ketat dapat membuat karyawan lebih mudah sakit. Faktor-faktor ini telah terbukti dapat menggandakan risiko terjadinya depresi dan kecemasan, terutama pada karyawan muda. Dalam jangka panjang, mereka dapat memicu perilaku destruktif, seperti penyalahgunaan narkoba atau alkohol hingga bunuh diri. Perusahaan harus dapat memastikan agar karyawan dapat tetap sehat, baik secara fisik maupun mental, dengan tidak memberikan beban kerja yang berlebihan.
Baca juga: Memahami Pengertian Budaya Kerja Perusahaan
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Moral Karyawan
Pada zaman sekarang, banyak calon karyawan yang mengatakan bahwa work life balance jauh lebih penting daripada gaji. Bahkan, banyak karyawan yang memilih untuk bekerja di perusahaan yang ‘sehat’ dan mendapatkan gaji kecil daripada bekerja di perusahaan yang penuh tekanan walaupun mendapatkan gaji yang besar.
Karyawan tentu saja peduli terhadap pekerjaan mereka, tetapi mereka juga memiliki kehidupan pribadi yang tidak boleh diganggu oleh perusahaan. Setiap karyawan pasti ingin menghabiskan waktu bersama keluarga dan sesekali mengambil jatah cuti untuk menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri agar dapat menikmati kehidupan pribadinya. Beban kerja yang berat dapat memengaruhi moral karyawan, yang pada akhirnya dapat merugikan perusahaan.
Moral karyawan akan selalu berada dalam kondisi yang baik jika mereka bisa mendapatkan waktu untuk menjalani dan menikmati kehidupan pribadi masing-masing. Karyawan dengan moral yang baik terbukti dapat bekerja dengan jauh lebih baik daripada karyawan yang selalu stres. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan bisa mendapatkan work life balance yang layak mereka dapatkan.
Baca juga: 12 Cara Mudah Menghilangkan Stres Kerja
Bagaimana Cara Mengelola Beban Kerja Karyawan
Mengelola beban kerja karyawan dengan baik dan sesuai dapat menghasilkan tingkat turnover yang lebih rendah, peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan, serta meningkatkan pendapatan perusahaan. Tentu saja, adakalanya saat perusahaan perlu meningkatkan beban kerja untuk menyelesaikan sesuatu seefisien dan secepat mungkin, dan itu tidak masalah. Pastikan saja hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.
Coba untuk memotong pekerjaan yang tidak berarti dan merampingkan tugas-tugas yang memakan waktu. Sebagai contoh, jika tim perusahaan kesulitan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan karena tidak memiliki tim customer care khusus, pertimbangkan untuk menggunakan jasa dari pihak ketiga atau outsourcing.Selain itu, perusahaan juga dapat mengefisiensikan pekerjaan karyawannya dengan bantuan teknologi, seperti menggunakan StaffAny yang memiliki fitur timesheet kerja harian. Bersama StaffAny, perhitungan lembur, kinerja kerja karyawan, dan anomali di lapangan akan otomatis ditandai untuk membantu perusahaan dalam mengelola data karyawan. Selain itu, ada berbagai jenis timesheet karyawan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Yuk, gunakan StaffAny sekarang juga!

StaffAny merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada bidang HR. Kami percaya proses digitalisasi HR untuk beragam kebutuhan industri ritel sangat berperan dalam proses percepatan bisnis dan menjaga kualitas produk.